Tue - Jul 21, 2020 / 1386 /

Pandemi Tidak Mematahkan Semangat GSM Sulawesi dan Papua untuk Belajar

Siap tidak siap, semua orang di masa pandemi ini seakan dipaksa untuk melek teknologi.Termasuk gereja dan sekolah minggu yang harus memakai metode-metode baru agar tetap bisa melayani jiwa-jiwa. Fasilitator yang berada di wilayah Sulawesi dan Papua pun bergandengan tangan untuk memperlengkapi para guru sekolah minggu (GSM) dengan membuat training online berupa webinar. Acara ini diikuti oleh GSM yang berasal dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Papua dengan total 230 peserta.

Baca juga : BELAJAR TETAP BERBUAT BAIK DAN BERSABAR WALAUPUN MENGALAMI SITUASI YANG SULIT

Semangat GSM semakin berkobar setelah mereka mengikuti webinar pada tanggal 6 Juli 2020. Pada webinar ini, GSM diingatkan kembali betapa pentingnya memuridkan di masa pandemi. Kak Sancta Erlyta selaku pembicara dan Church Network CBN Indonesia, mengajarkan berbagai metode online yang bisa para GSM aplikasikan dalam pelayanannya saat ini.

red. Guru sekolah minggu Papua yang berusaha mendapatkan sinyal

Ada kisah menarik yang terjadi sebelum webinar ini berlangsung. Seperti yang kita ketahui, tidak semua wilayah Indonesia bisa mendapatkan sinyal internet yang bagus dan stabil. Seperti GSM yang berada di Wamena, Papua. Mereka berusaha agar bisa ikut serta dalam webinar ini, sampai harus membayar wifi dari Hotel Grand Baliem. Namun di hari-H, ternyata jaringannya justru bermasalah.

Baca juga : BAGAIMANA CARA GEREJA AGAR TETAP BISA MELAYANI DI MASA NEW NORMAL

Mereka tidak putus asa dan segera mencari tempat untuk mendapatkan sinyal internet. Akhirnya mereka pun mendapatkan ijin oleh petugas di Gedung Kantor Dinas Otonom untuk masuk ke parkiran dan duduk demi mendapatkan sinyal yang bagus. Itupun kadang-kadang masih hilang.Tidak hanya mereka saja yang terkendala sinyal. Beberapa GSM harus mengurungkan niatnya karena di daerahnya tidak ada sinyal internet yang bagus.

Melalui kisah perjuangan di masa pandemi ini, para fasilitator dan GSM menjadi sadar bahwa tidak ada batas untu mereka melayani dalam hadirat Tuhan. Kiranya semangat ini terus membara di hati mereka, sehingga anak-anak pun bisa merasakan penyertaan Tuhan di masa sulit ini. Tuhan memberkati.