“Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang.” (1 Yohanes 2:10a)

Ayat ini mengingatkan tentang seorang anak yang bernama Daniel Adly Fairuz Sihotang yang bersekolah minggu di GSJA Pemenang. Daniel mempunyai empat orang adik dan ia sangat mengasihi adik-adiknya. Sampai pada suatu hari, Daniel diperhadapkan pada situasi yang sulit dan menguji kepercayaannya kepada Tuhan. Adiknya yang kedua, Gracio mengalami sakit tifus yang tidak kunjung sembuh.

Baca juga : KISAH MENARA BABEL MENGUBAHNYA JADI TAAT DAN RENDAH HATI

Sudah tiga minggu lebih Gracio sakit. Daniel yang mengerti beban kedua orang tuanya, ikut menjaga Gracio saat itu. Daniel pun menguatkan Gracio untuk tetap semangat melawan penyakitnya. Beberapa hari kemudian, Daniel dan adik-adiknya pergi ke sekolah minggu. Saat itu guru sekolah minggu sedang mengajarkan Kisah Yesus yang Melakukan Mujizat melalui Kurikulum Superbook. Mata Daniel sungguh-sungguh memperhatikan guru yang mengajar seakan ingin menangkap semua yang diajarkan.

Seusai sekolah minggu, kakak guru menghampiri Daniel dan menanyakan kondisi adiknya. Daniel mengatakan bahwa adiknya masih sakit dan lemas. Kakak guru pun memberitahukan padanya, kalau setelah sekolah minggu, mereka akan datang ke rumah untuk menjenguk Gracio.

Baca juga : MENJAGA KEPERCAYAAN DAN MAU TERUS BELAJAR

Ternyata saat guru-guru datang ke rumahnya, Daniel sudah pergi ke rumah temannya untuk mengerjakan tugas bersama temannya. Namun orang tuanya bercerita bahwa, sebelum Daniel pergi, orang tuanya memergoki Daniel berbicara pada adiknya agar tetap semangat dan mendoakan adiknya agar mendapatkan mujizat dari Tuhan seperti pelajaran yang barusan ia dapatkan.

Hari berganti hari, kabar baik pun datang. Gracio telah sembuh karena telah berdoa bersama dengan Daniel. Sekarang Daniel semakin luar biasa dalam hal berdoa. Ia juga punya cita-cita menjadi seorang pendeta.

SUDIRMAN SIMANJUNTAK

Fasilitator Superbook – Deli Serdang