Christabel Josin Rashel yang akrab dipanggil Rashel (9 tahun) dan keluarganya tinggal di sebuah bukit, bersama dua rumah lainnya. Di bukit tersebut sangat minim penerangan sehingga membuat Rashel ketakutan. Apalagi orang-orang di kampungnya suka menakut-nakutinya dengan menceritakan tentang hantu di tempat tersebut. Hal ini membuat dia suka terbayang-bayang dan dia menjadi takut keluar rumah di malam hari.

Suatu hari, Rashel yang tidur bersama dengan kedua adiknya (berumur 8 dan 4 tahun) mendadak tidak bisa tidur karena mendengar ketukan di pintu kamarnya. Saat dia membuka pintu, ternyata tidak ada siapapun disana. Akhirnya dia menyapa adik yang tidur di sebelahnya, “Noel, sudah tidur belum?” Jawab Noel, “Belum.”

Baca juga : TAK LAGI TANTRUM SETELAH BELAJAR DARI TOKOH ALKITAB GIDEON

Rashel pun teringat ayat dari Super Kebenaran yang dipelajarinya di sekolah minggu Superbook di Gereja Pantekosta di Indonesia El Roi Bayat Klaten, Jawa Tengah, yaitu Matius 9: 28b – “Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?' Mereka menjawab: 'Ya Tuhan, kami percaya.” Rashel mengajak adiknya, Noel untuk menghafal ayat ini agar mereka tidak takut lagi.

Sejak saat itulah, ketika Rashel takut ia selalu mengingat ayat yang membuatnya berani. Ayat ini selalu membuatnya berhasil mengatasi ketakutan, terutama ketika orang tuanya pergi di malam hari dan mereka harus sendirian di rumah.

OKY WIRAMANTO

Fasilitator Jawa Tengah