 
 
                        Aku ingin berbagi kisah tentang bagaimana Tuhan menolongku mengajak Ayah kembali beribadah di gereja. Awalnya aku pikir itu hal yang mustahil, tapi lewat kisah Ester yang kutonton di Superbook, aku belajar bahwa doa dan keberanian bisa membawa perubahan besar bahkan lewat seorang anak kecil seperti aku.
Beberapa waktu lalu, Ayah jarang bahkan enggan ke gereja. Ia sering berkata bahwa dirinya lelah karena pekerjaan. Aku juga dulu sering telat dating ibadah karena harus bujuk Ayah dulu supaya gereja. Lama-kelamaan, Ayah semakin jauh dari Tuhan. Aku sedih sekali. Rasanya ada yang hilang setiap kali kami tidak lagi duduk bersama di gereja. Aku rindu melihat Ayah beribadah dan mendengarkan firman Tuhan bersama Mama. Dalam hatiku, aku sempat berpikir: “Aku kan cuma anak kecil, apa bisa aku mengubah hati Ayah?”
Suatu hari aku menonton kisah Ester di Superbook. Aku kagum melihat keberaniannya menghadap raja demi menolong bangsanya, padahal ia bisa saja dihukum. Tapi karena imannya kepada Tuhan, ia ditolong dan bangsanya diselamatkan. Dari situ aku belajar bahwa keberanian dan iman bukan cuma untuk orang dewasa, tapi juga untuk anak-anak seperti aku. Sejak itu aku mulai berdoa setiap malam, “Tuhan, berilah aku hati yang berani seperti Ester, supaya aku bisa mengajak Ayah kembali beribadah.”
BACA JUGA :Ketika Aku Belajar Mengendalikan Emosi Bersama Yesus
Aku tahu itu tidak mudah. Kadang Ayah menolak ajakanku. Tapi aku tidak berhenti berdoa dan terus percaya bahwa Tuhan bisa menjamah hati Ayah. Aku mulai berbicara dengan lembut, mengatakan kalau aku rindu ke gereja bersama. Aku tidak memaksa, hanya berharap Ayah tahu betapa aku ingin kami sekeluarga dekat lagi dengan Tuhan.
Aku belajar bahwa Tuhan bisa pakai siapa saja, bahkan anak kecil seperti aku, untuk membawa perubahan dalam keluarga.
Aku belajar bahwa doa dan kasih lebih kuat dari kata-kata, karena lewat doa, Tuhan yang bekerja melembutkan hati orang yang kita kasihi.
Suatu Minggu pagi, aku kembali mengajak Ayah ke gereja. Aku pikir jawabannya akan sama seperti sebelumnya, tapi hari itu berbeda. Ayah tersenyum dan berkata, “Baiklah, Ayah ikut ke gereja.” Aku hampir tidak percaya! Hatiku sangat bahagia. Di gereja, kami duduk berdampingan, bernyanyi, dan berdoa bersama. Aku tahu, Tuhanlah yang sudah menjamah hati Ayah.

 
                           
                            Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK