Shalom semuanya, namaku Nadia. Sekarang aku berumur 12 tahun. Aku anak ke tiga dari lima bersaudara. Orang mengenalku sebagai anak pemurung, pemalu dan juga pendiam. Sehari-hari, aku hanya menghabiskan waktuku untuk menjaga adik-adik, tidak seperti anak lain yang bermain dengan teman-teman.
Ibuku sibuk bekerja untuk bisa menghidupi kehidupan kami, sedangkan ayah sudah 7 tahun berpisah dengan ibu dan meninggalkan kami. Karena kenyataan pahit ini, teman-teman sering mengejek ku yang tidak punya ayah. Ejekan mereka sering membuatku marah dan aku gak ragu untuk berlaku kasar hingga memukul mereka ketika aku sudah merasa terganggu.
BACA JUGA: Membangun Harga Diri yang Sejati, Bukan dari Media Sosial
Tidak adanya sosok ayah dan sibuknya ibu membuat aku kehilangan sosok yang bisa membimbingku, sehingga aku tumbuh menjadi anak yang kurang kasih sayang dan perhatian. Aku selalu merasa takut untuk bermain di luar, karena mereka pasti akan mengejekku lantaran aku gak punya ayah. Makanya aku lebih memilih menjaga adik-adik di rumah dibanding main di luar.
Bersyukur, aku memiliki ibu gembala yang sangat perhatian dan peduli padaku, ia gak segan untuk mengajariku di sekolah minggu. Ia juga selalu mendoakan aku, membimbing serta mengasihi aku dengan sepenuh hati.
Akhirnya perlahan, ibu gembala pun merasakan perubahan pada diriku, aku menjadi lebih bersemangat ikut ibadah sekolah minggu. Selain itu, di sekolah minggu aku juga menyaksikan animasi Daud dan Goliat yang mengajarkan aku untuk tetap taat dan patuh sama orang tua dan juga pada Tuhan dan menjadi anak yang pemberani.
Puji Tuhan sejak aku menyaksikan kisah Daud dan Goliat di sekolah minggu ditambah dengan doa dan dukungan dari ibu gembala, aku bisa menjadi anak yang tidak pemalu lagi, aku juga mengalami peningkatan secara akademik, yang tadinya aku hamper tinggal kelas, aku justru mengalami peningkatan nilai dan menjadi juara kelas.
Nadia saat ini bukan lagi Nadia yanga pemalu, pemurung, kasar dan calon tinggal kelas. Nadia saat ini adalah Nadia yang ramah, sopan dan berprestasi. Aku mau mengucapkan terima kasih banyak pada Superbook dan ibu gembala yang selalu setia membimbing dan juga mendoakan aku. Tuhan Yesus Memberkati!
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK