Fri - Aug 13, 2021 / 839 /

Tidak Lagi Memukul dan Berkata Kasar Kepada Teman

Trimansyah Zendrato (Diman) sulit mengampuni orang. Kalau dia tidak suka dengan seseorang, dia tidak segan-segan memukulnya. Diman juga mudah sekali memaki orang lain, tidak menuruti perkataan orang tua, tidak sopan, dan suka marah-marah. Memang dibanding dengan kakak-kakaknya, ia adalah anak yang pemberani.

Ternyata, dibalik sikapnya yang ‘sangar’, Diman terkadang manja kepada ibunya. Mungkin karena dia adalah anak bungsu. Sikap kasarnya mulai berubah saat Diman mengikuti sekolah minggu Superbook di Gereja Kristen Baithani Awa’ai, Nias Utara. Pelajaran yang paling berkesan baginya adalah kisah tentang Musa yang menyelamatkan bangsa Israel dan kisah Daud melawan Goliat.

Baca juga : SEMAKIN SAYANG ADIK DAN TIDAK KASAR LAGI

Dia melihat bahwa Daud bisa mengalahkan Goliat yang berbadan besar. Daud tidak takut karena Tuhan menyertainya. Pelan-pelan dia mulai memperbaiki perkataannya. Diman mulai mengganti kata-katanya menjadi lebih sopan, jujur, dan mulai berpendirian kuat. Diman suka membantu orang tuanya berjualan durian. Setelah selesai, dia akan dengan jujur melaporkan hasilnya kepada orang tuanya.

Sekarang, Diman sudah tidak lagi suka memukul dan menurut saat diingatkan. Di sekolah minggu juga dia sudah tidak berantem dengan temannya. Diman juga sering mengajak teman-temannya beribadah di Sekolah Minggu dengan menjemput temannya. Kadang ia meminta teman-temannya berkumpul di rumahnya lalu bersama-sama ke gereja untuk beribadah.

Diman adalah salah satu anak yang merasakan dampak pemuridan dalam hidupnya. Dia bisa berubah karena pengenalan akan Kristus yang semakin dalam. Dukung terus pemuridan ini agar bisa menciptakan generasi hebat lainnya. Caranya mudah, klik di bawah ini.