Rafha merupakan anak sekolah minggu yang super aktif, tidak pernah memperhatikan guru sekolah minggu saat mengajar, dan suka mengganggu teman-temannya. Seringkali anak yang diganggu bahkan dibuatnya menangis. Rafha juga membawa handphone ke sekolah minggu dan bermain games.

Guru sekolah minggu (GSM) Rafha seringkali menasehatinya, tapi tidak pernah berhasil mengubahnya. Sampai suatu hari, kejadian ini mengetuk pintu hati Rafha. Kala itu Rafha bersekolah minggu di Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD) Pandbil, Batam. Kakak GSM sedang membawakan materi Sekolah Minggu Superbook yang berjudul “10 Perintah”.

Saat itu kakak GSM melakukan permainan dengan memberikan  pertanyaan seputar pelajaran yang sedang dipelajari hari itu. Teman-teman Rafha bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan dan bisa terus melanjutkan permainan. Tetapi Rafha yang sedari awal tidak mengikuti sekolah minggu dengan baik dan tidak memperhatikan, akhirnya menangis karena tertinggal dari teman-temannya.

Setelah Rafha selesai menangis, kakak GSM pun mendekatinya dan bertanya kenapa menangis. Ternyata Rafha mulai sadar bahwa mendengarkan Firman Tuhan itu penting dan yang selama ini ia lakukan itu salah. Setelah hari itu, Rafha mulai berubah. Ia menjadi anak yang lebih tertib, tidak mengganggu atau menakali teman-temannya lagi, suka menghafal ayat (selama ini tidak pernah mau), bahkan tidak bawa handphone lagi saat sekolah minggu.

Perubahan ini tidak hanya terjadi saat Rafha bersekolah minggu saja. Menurut pengakuan orang tuanya, Rafha sudah mulai bisa mengatur waktunya untuk bermain games dan lebih rajin belajar. Orang tuanya begitu senang dengan perubahan Rafha.

Tak terkecuali penatua yang ada di gerejanya, Ibu Titi. Ia sangat menyenangi perubahan Rafha yang tidak nakal lagi dan lebih taat. Ia juga berterima kasih karena Superbook telah membantu anak-anak di gerejanya untuk mengalami perubahan ke arah yang lebih baik di dalam Yesus Kristus. (CC)

Oleh TIO HELENA SITORUS

Fasilitator Batam

Superbook Admin

Official Writer