Liora, gadis berusia 10 tahun berasal dari Nias yang dulunya dikenal sebagai anak yang sulit diatur saat ibadah sekolah minggu. Dia sering mondar-mandir, bermain, dan bahkan mengejek firman Tuhan.

Guru sekolah minggu menuturkan bahwa Liora sering keluar masuk kelas saat firman Tuhan dibacakan dan bahkan menjadikan ayat-ayatnya sebagai bahan ejekan. Liora sendiri mengakui bahwa dia belum memahami firman Tuhan dan mudah tergoda untuk bermain dan bercanda dengan teman-temannya. Guru sekolah minggu sudah berkali-kali menegurnya, namun Liora tetap saja tidak berubah. Suatu hari, Ibu GSM, salah satu guru sekolah minggu, memutuskan untuk mencoba cara lain. Dia mengajak Liora menonton kisah Superbook Indonesia Yunus. Kisah Yunus di Superbook tentang Kisah tentang Yunus yang melawan perintah Tuhan dan ditelan oleh ikan besar itu menyentuh hati Liora. Dia melihat bagaimana Yunus bertobat dan berdoa di dalam perut ikan, dan dia pun terinspirasi untuk berubah.

Sejak saat itu, Liora mulai mendengarkan firman Tuhan dengan penuh perhatian. Dia tidak lagi mengejeknya, dan bahkan menjadi rajin membaca Alkitab satu kali sehari. Dia terkesan dengan ayat tentang menghormati orang tua dan bertekad untuk menerapkannya dalam hidupnya. Perubahan Liora ini terlihat jelas oleh semua orang. Guru sekolah minggu dan teman-teman di sekolah minggu senang melihat Liora yang baru, yang lebih taat dan tekun dalam belajar firman Tuhan.

Kisah Liora menjadi contoh bahwa setiap anak dapat berubah dan menjadi lebih baik. Dengan bimbingan dan kasih sayang dari orang tua, guru, dan orang-orang di sekitarnya, anak-anak dapat bertumbuh menjadi pribadi yang beriman dan berkarakter.

 

Jery Patampang

Penulis Konten