Keresahan terbesar suatu negara adalah ketika mereka mulai kehilangan generasi penerusnya, apalagi yang berkualitas. Seperti yang terjadi di Desa Bawomataluo, Nias. Banyak anak muda yang mulai meninggalkan sekolah, padahal sekolah adalah hal paling penting untuk membangun karakter, pemikiran, dan hal penting lainnya. Dalam sejarah desa ini, sekolah dasar baru ada sejak Indonesia merdeka dan dibawa oleh para misionaris.
Memang pendidikan di daerah ini belum menjadi sebuah hal yang penting. Kurangnya sumber daya manusia (pengajar), fasilitas sekolah, kurangnya pengetahuan akan pentingnya pendidikan, dan lainnya menjadi alasan anak-anak tidak melanjutkan sekolah. Akibatnya tidak sedikit anak remaja yang akhirnya terjerumus di hal yang tidak benar.
Marselina Manau, salah satu guru yang ada di Teluk Dalam sudah mengajar selama 15 tahun. Dia terpanggil untuk mengajar karena merasa tertantang dalam memberikan pendidikan kepada generasi muda, terutama di daerah ini. Marselina begitu sedih melihat anak-anak yang punya karakter buruk.
Marselina awalnya tersentuh dengan perbuatan guru sekolah minggunya, Marsinta yang selalu memberikannya teladan dan menemaninya. Dari sinilah dia bertekad untuk melanjutkan pelayanan kepada anak-anak. Bagaimana perjuangan dia dalam mengajar baik di sekolah, sekolah minggu, dan sanggar belajar anak School of Life BKPN Bawomataluo? Simak kisahnya pada video di bawah ini.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK