Glo, sapaan akrabnya, adalah seorang anak Sekolah Minggu di GBI Pondok Pemulihan Abepura yang duduk di kelas 1 SD. Saat mendengar akan diadakannya Nobar Paskah di rumah-rumah, Glo sangat bersemangat dan antusias, dan langsung mendaftarkan diri sebagai tuan rumah. Dia juga mengundang temannya yang belum percaya Yesus untuk mengikuti nobar Paskah.

Namun, di balik keceriaannya, Glo menyimpan luka. Di sekolah, ia sering diganggu dan dipukul oleh teman-temannya. Bahkan, ada teman laki-laki yang suka meminta uang darinya dan melakukan kekerasan jika tidak dituruti. Glo marah dan menyimpan dendam dalam hatinya.

'Dia punya teman laki-laki yang pegang rambutnya agar memberikan uang 2000 sampai konde-kondenya jatuh,' kata Mama Gloria. 'Ada juga satu cewek yang sekarang sudah bertobat/baik memukul bahu Gloria ketika guru keluar sampai Gloria berteriak karena diganggu.'

Kejadian ini membuat Glo ingin belajar taekwondo agar bisa membalas teman-temannya.
Namun, setelah menonton Nobar Paskah Superbook, Glo mengalami perubahan hati. Ia terinspirasi oleh kisah pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib dan kasih-Nya yang sempurna.
'Tuhan Yesus sudah mati untuk menebus dosa-dosa semua orang, juga jadi saya harus mengampuni teman-teman yang berbuat salah kepada saya,' kata Glo.

Glo pun mulai berdoa dan mengampuni teman-temannya yang suka mengganggunya. Ia menyadari bahwa Allah mengasihi semua manusia, termasuk teman-temannya, dan ia pun harus bisa mengampuni mereka.
Kisah Glo menunjukkan bahwa kasih dan pengampunan dapat mengubah hati yang terluka. Nobar Paskah Superbook membawa pesan kasih dan pengampunan yang menjangkau hati Glo dan membantunya untuk melepaskan dendam dan berdamai dengan teman-temannya.

Jery Patampang

Penulis Konten