Aurel sering dipanggil Ega, seorang anak berusia 10 tahun, memiliki seorang adik yang super jahil. Suatu hari, Ega dibuat marah oleh adiknya yang selalu meledeknya saat dia berbicara dengan teman-temannya. Amarah Ega memuncak dan ia pun melempar adiknya dengan batu. Batu itu mengenai kepala adiknya dan membuatnya menangis. Ega panik dan takut dimarahi orang tuanya. Ia pun berdoa kepada Tuhan agar tidak dihukum.

Meskipun Ega merasa adiknya pantas dihukum, ia juga merasa bersalah. Perasaan bersalah itu semakin kuat setelah Ega menonton animasi Superbook episode 'Tipuan Si Ular' di Sanggar Belajar Anak School of Life (SoL). Ega belajar bahwa Adam dan Hawa berdosa karena tidak bisa menahan godaan. Adam ikut berdosa karena mengikuti Hawa, meskipun Hawa yang pertama kali melakukan kesalahan. Ega ingin meminta maaf kepada adiknya, tapi adiknya belum mau memaafkannya. Ega tidak menyerah. Ia terus berusaha untuk mendapatkan maaf dari adiknya.

Akhirnya, usaha Ega membuahkan hasil. Adiknya pun memaafkannya. Ega sangat senang dan bersyukur. Sejak saat itu, Ega menjadi pribadi yang lebih baik. Ia lebih bisa mengendalikan amarahnya dan selalu berani meminta maaf ketika melakukan kesalahan. Superbook memainkan peran penting dalam perubahan Ega. Animasi Alkitab tersebut membantu Ega memahami dosa dan pentingnya pengampunan. Ega belajar bahwa setiap orang bisa berbuat salah, tetapi yang terpenting adalah mau bertobat dan meminta maaf.

Jery Patampang

Penulis Konten