Bagaimana seorang anak yang malas ke gereja menjadi anak yang senang melayani menjadi pemimpin pujian di gereja? Inilah kisah Kristin Yuniar atau biasa disapa Niar. Ia adalah anak berusia 12 tahun. Ia adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Di rumah Niar terbilang anak yang sulit diatur, untuk belajar pun ia seakan tak punya minat. Setiap kali disuruh belajar oleh orang tua dia akan memilih bermain dan tidak melakukannya. Atau saat disuruh atau dinasehati, dia akan memilih diam saja dan abai. Sama halnya di sekolah, Niar juga suka tidak mengerjakan tugas sekolah meskipun sudah disuruh oleh guru.

 

Baca Juga: MAU BERDOA SETELAH MENYAKSIKAN ANIMASI SUPERBOOK KASIH TERBESAR

 

Niar juga dikenal malas ikut Sekolah Minggu. Tetapi kebiasaan ini berubah setelah Niar menyaksikan kisah Superbook Abraham dan Ishak. Lewat kisah ini, Niar belajar dari sosok Abraham yang sangat taat mematuhi perintah Tuhan saat ia diminta mengorbankan anaknya. Niar berpikir kalau Abraham bisa saja tidak mematuhi Tuhan tetapi dia malah memilih untuk taat. Niar pun belajar bahwa dia harus menjadi anak yang taat dan mau memberikan hidupnya untuk Tuhan.

Yuniar akhirnya memilih untuk berubah dan mau taat kepada orang tua dan gurunya. Jika disuruh belajar maka ia akan segera mengerjakan tugas da tanggung jawabnya. Lewat bimbingan belajar dari gereja, Yuniar bisa mendapatkan nilai yang bagus di sekolah. Hal yang juga berubah dari Niar adalah kini dia sudah rajin ke Sekolah Minggu dan mau melayani sebagai pemimpin pujian. Tak jarang dia juga membantu guru Sekolah Minggu mempersiapkan keperluan sebelum kelas di mulai.

 

Baca Juga: SENYUM SYAHIRA YANG SEMPAT HILANG KARENA BULLYAN KINI KEMBALI BERSINAR

 

Yuniar adalah salah satu anak yang diubahkan melalui Superbook Indonesia. Anda bisa menjadi bagian dari kegerakan ini dengan mendukung Superbook Indonesia melalui donasi Anda. Caranya, silahkan klik link di bawah ini.

DONASI

Lori

Content Writer