Anak usia 9 tahun seperti Joyce awalnya adalah pemalu dan pendiam. Namun ada yang berbeda dengan Joyce sejak dia bergabung dengan sekolah minggu Superbook.

Suatu kali, dalam waktu yang bersamaan mama, kakek dan neneknya jatuh sakit. Muncul rasa kuatir di dalam diri Joyce kalau-kalau penyakit orang-orang yang paling ia kasihi dalam hidupnya semakin parah. Saat itulah dia mulai belajar berdoa dengan sungguh kepada Tuhan.

 

Baca Juga: DAMAI MAMPU AMPUNI TEMAN YANG MEMBULLY-NYA DAN JADI ANAK YANG KEMBALI PERCAYA DIRI

 

Meskipun belum melihat hasil jawaban doanya secara nyata terjadi atas mama, kakek dan neneknya, namun Joyce mau belajar untuk percaya dan tak jemu-jemu berdoa. Iman Joyce bahkan diteguhkan kembali ketika di suatu ibadah minggu dia menyaksikan kisah Yusuf melalui pelajaran kurikulum Superbook di gerejanya. Dia pun terinspirasi bahwa Yusuf yang dalam keadaannya yang begitu sulit sekalipun ia tetapi ditolong oleh Tuhan.

Iman Yusuf mendorong Joyce untuk percaya bahwa Tuhan pasti menjawab doa-doanya. Dia mau terus berdoa walau kondisi keluarga membuatnya kuatir. Dengan kekuatan iman yang baru, Joyce memilih untuk taat, mengasihi, mematuhi, menghormati dan menolong mama, kakek dan neneknya. Dengan segenap hati, Joyce mau menemani dan merawat keluarganya yang sedang sakit walau usianya masih sangat belia.

 

Baca Juga: TUHAN SENTUH HATI BENETHA MAU MENGAMPUNI TEMANNYA YANG JAHAT

 

Puji Tuhan! Doa Joyce dijawab dan keluarganya sudah kembali sembuh.  Pengalaman doa ini membuatnya bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan. “Akhirnya kakek, nenek dan ibuku sekarang sudah sembuh dan sehat semua. Terima kasih Tuhan Yesus buat semua kebaikan dan pertolonganMu dalam keluarga kami,” ucap Joyce.

 

Mari bersama membangun generasi anak yang mengasihi Tuhan, mencintai firman-Nya dan missioner melalui Superbook Indonesia.

 

DONASI

Lori

Content Writer