Di sebuah desa kecil bernama Makalelon, Sulawesi Utara, aku dilahirkan dan tumbuh bersama ketiga saudaraku. Tapi aku adalah anak yang sangat pendiam dan penyendiri sejak aku suka diledek teman-teman di sekolah karena bentuk fisiknya yang gemuk. Jadi biasanya aku akan memilih selalu menghindar dari orang-orang.

Mamaku selalu berusaha membantu dan mengendalikan asupan makananku setiap hari supaya berat badanku bisa terkontrol. Walaupun upaya ini belum menghasilkan buah, tapi aku bersyukur ada mama yang mendukungku. Bentuk fisikku masih tetap jadi persoalan yang aku harus hadapi setiap hari.

Syukurnya, suatu kali waktu aku datang ke ibadah sekolah minggu di GSJA Elshaday Makaleon, cerita hidupku berubah. Berkat kepedulian dan perhatian dari guru sekolah minggu, aku menemukan potensi diriku yang selama ini aku tak pernah sadar. Aku diajak ikut bermain banner dan beberapa kali latihan akhirnya aku dipercayakan ikut pelayanan banner di gereja. Bukan cuma itu, aku juga berani bernyanyi di gereja.

Rasa percaya diriku terus meningkat setelah kami belajar modul Superbook tentang kisah Lazarus. Dari kisah ini aku makin disadarkan kalau hidup itu adalah anugerah Tuhan. Jadi lewat bakat yang aku punya aku mau melayani Tuhan selama aku masih bisa. Berkat cerita Alkitab ini, aku juga tak lagi merasa rendah diri karena bentuk fisik yang aku punya. Bahkan aku sendiri memilih untuk mengampuni teman-temanku yang sudah mengejekku selama ini.

Aku bersyukur bisa jadi seorang Nathan yang baru, yang bangkit dan memberi diri melayani Tuhan. Terima kasih sekolah minggu Superbook karena sudah jadi alat yang Tuhan pakai memulihkan hidupku sepenuhnya.

Dukung Superbook Yuk

Lori

Content Writer