Jauh di kota Batam, Damai, anak kedua dari dua bersaudara ini, tinggal bersama papanya, Pak Riyanto. Ayahnya bekerja sebagai wiraswasta dan sudah berpisah dengan mamanya sejak Damai berusia 10 tahun. Hal ini membuat Damai terpisah dengan kakanya yang dibawa oleh sang mama tinggal di luar kota Batam.

Damai memiliki tubuh yang besar dan tinggi untuk usianya, tetapi sayangnya, itu membuatnya menjadi sasaran bullying oleh teman-temannya. Dia merasa tidak percaya diri dan menjadi pemalu karena ejekan yang sering ia terima. Namun, segalanya berubah ketika Damai mulai belajar mengenal Tuhan Yesus dan mengikuti ajaran Firman-Nya. Memang dia adalah anak yang dibesarkan dengan keyakinan sang papa. Namun sang papa memutuskan untuk memasukkan Damai di sekolah Kristen.

Entah bagaimana, Damai bahkan diizinkan untuk mengikuti sekolah minggu di GSJA Harvest Force, jaringan gereja mitra CBN yang menerapkan pemuridan Superbook. Setiap minggu, Damai rajin mengikuti cerita-cerita dari Superbook yang disampaikan oleh guru sekolah minggu di gereja tersebut. Salah satu kisah yang paling berkesan bagi Damai adalah kisah Yusuf, seorang penafsir mimpi yang dibuang oleh saudara-saudaranya tetapi akhirnya menjadi pemimpin karena campur tangan Tuhan. Damai belajar bahwa kejahatan tidak akan pernah dibalas dengan kejahatan oleh Tuhan, dan Dia selalu memberkati orang yang memilih damai dan memaafkan.

Setiap kali Damai mendengarkan cerita Yusuf, ia merasa dihibur dan diberi harapan. Ia menyadari bahwa Tuhan senantiasa menyertai manusia dan memberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan dan ejekan dari teman-temannya. Damai mulai mengubah sikapnya yang sedih dan minder menjadi lebih percaya diri dan berani. Guru sekolah minggu menyaksikan perubahan yang terjadi pada Damai. Ia melihat Damai yang dulunya sering merasa sedih dan minder, kini menjadi anak yang lebih berani dan percaya diri. Damai tidak lagi terpengaruh oleh ejekan teman-temannya. Dia juga sering diingatkan tentang firman Tuhan dan diberi bimbingan di sekolah minggu lewat cerita-cerita Alkitab.

Pak Riyanto, ayah Damai, juga menyaksikan perubahan yang luar biasa pada anaknya. Meskipun memeluk keyakinan berbeda, Pak Riyanto memberikan kebebasan kepada Damai untuk memilih kepercayaannya sendiri. Dia melihat Damai tumbuh menjadi anak yang baik dan penuh kasih saat belajar tentang Tuhan Yesus.

Cerita Damai menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya. Ia mengajarkan pentingnya memilih damai dan kasih, serta memaafkan orang lain. Damai menunjukkan bahwa dengan mengikuti ajaran Tuhan dan mengenal-Nya lebih dalam, perubahan positif dapat terjadi dalam hidup seseorang.

Mari bersama membangun generasi anak yang mengasihi Tuhan, mencintai firman-Nya dan missioner melalui Superbook Indonesia.

 

DONASI

 

Lori

Content Writer