Omega adalah gadis kecil berumur 10 tahun yang memiliki perasaan minder dan canggung ketika berbicara dengan orang lain karena dia tidak memiliki ayah sejak lahir dan ibunya tidak bisa baca tulis. Kondisi ini membuat Omega merasa berbeda dengan teman-temannya dan merasa tidak percaya diri.

Namun suatu hari, Omega mulai mengikuti PPA di Gereja Baptis Indonesia Candi, Semarang. Di sana, dia menggunakan Superbook sebagai salah satu bahan pembinaan rohani untuk anak-anak. Omega mendapat bimbingan dari PPA dan terapi dari psikolog. Melalui kakak pembina PPA dan pelajaran dari kisah-kisah Superbook, Omega menonton kisah Ester, gadis muda yatim piatu dan tinggal dengan saudara sepupunya. Meskipun begitu, dia berhasil menjadi seorang ratu yang memberkati bangsanya.

 

Baca Juga: AWALNYA TERTUTUP, KINI TABITA JADI ANAK YANG SUKA BERSOSIALISASI BERKAT ANIMASI SUPERBOOK

 

Omega merasa terinspirasi oleh kisah Ester dan ingin menjadi seorang anak yang dapat memberkati orang lain. Perubahan pun terjadi perlahan-lahan dalam diri Omega. Ia tak lagi merasa minder dan canggung ketika berbicara dengan orang lain. Dia bahkan berani menyapa orang lain terlebih dahulu dan mengirim chat kepada guru PPA. Di rumah, dia juga menjadi lebih rajin ikut kegiatan PPA.

Meskipun hidupnya sederhana, tinggal bersama ibu yang bekerja sebagai asisten rumah tangga dan neneknya yang sudah renta. Namun Omega belajar untuk tidak membatasi dirinya dengan latar belakang keluarganya yang berkekurangan. Ia justru belajar menjadi anak yang berguna dan memberkati banyak orang.

 

Baca Juga: KEGEMARAN ANAK INI ADALAH BELAJAR KISAH-KISAH ALKITAB

Berkat Sekolah Minggu Superbook, Omega mengalami transformasi. Ada banyak anak yang seperti Omega dan mereka butuh mengalami pemulihan secara transformastional melalui kebenaran firman Tuhan. Dukung Superbook Indonesia untuk mengerjakan pelayanan besar ini.

Saya Dukung

Lori

Content Writer