Shalom semuanya! Namaku Jesika, aku adalah anak kedua dari lima bersaudara. Orang tuaku adalah seorang gembala gereja, tapi aku justru punya sikap yang kurang baik. Mau tau ceritaku? Ini dia ceritaku!

Dulu, setiap kali mama meminta aku untuk membantu menyapu dan mengepel gereja, aku selalu merasa kesal. Aku berpikir, kenapa harus aku yang melakukan tugas-tugas ini? Bukannya teman-teman atau saudara-saudaraku yang lain juga bisa melakukannya? Perasaan tidak adil ini membuatku sering membantah dan melawan, bahkan saat mama memaksa ku.

Tiap kali mengerjakan tugas itu, aku melakukannya dengan bersungut-sungut, kadang bahkan aku juga melawan orang tua karena gak ingin membantu membersihkan gereja. Tapi, mama dan papa tetap aja mempercayakan tugas itu padaku. Mereka bilang kalau tugas ini adalah bentuk pelayanan aku pada Tuhan, dan mama percaya kalau aku bisa melakukannya dengan baik.

Hingga suatu hari, segalanya berubah ketika aku ikut acara Nobar Super Paskah di GPdI Agape Biouti bersama teman-teman. Kami menonton kisah penyaliban dan kebangkitan Tuhan Yesus. Saat melihat keberanian Yesus menjalani kehendak Bapa, hatiku tersentuh. Aku menyadari bahwa Yesus rela disiksa dan disalibkan demi menyelamatkan dunia. Pemahaman ini membuat aku merenungi kembali sikap ku selama ini terhadap orang tua, terutama mama.

BACA JUGA: Anak 7 tahun: Belajar Taat dari Kisah Yesus

Aku merasa bersalah karena selalu bersungut-sungut saat diminta melayani di gereja. Aku akhirnya menyadari bahwa tindakan mama selama ini bertujuan untuk mendekatkan aku kepada Tuhan dan mengajarkan tentang pelayanan yang tulus, seperti yang dilakukan oleh Yesus. Aku berkata dalam hatiku, “Benar apa kata mama, bahwa yang aku layani itu bukan manusia, tapi Tuhan Yesusku sendiri.” Mulai saat itu aku berjanji untuk berubah dan melayani dengan tulus tanpa mengeluh.

Mama juga sangat bersyukur melihat perubahanku. Melalui acara Nobar Super Paskah ini, aku mulai memahami arti sebenarnya dari pelayanan. Kini, aku berusaha untuk tidak bersungut-sungut lagi dan mengajak adik-adik dan teman-teman untuk melayani di gereja. Mama berharap aku bisa mempertahankan ketulusan dalam pelayanan di gereja.

Perjalanan ini mengajarkan aku banyak hal. Aku belajar bahwa pelayanan bukanlah beban, melainkan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Aku bersyukur atas perubahan yang terjadi dalam hidupku, dan aku berharap bisa terus melayani dengan hati yang tulus.

Mau melihat kisah seperti Jesika lebih banyak lagi? Mari dukung terus pelayanan pemuridan Superbook, agar semakin banyak anak yang dapat mengalami kasih Kristus dan pengenalan akan Tuhan yang benar sehingga mereka dapat menjadi generasi hebat di masa depan. Yuk klik tombol di bawah dan ikut menjadi berkat untuk anak-anak!

MAU JADI BERKAT

Audreyline S. Candy

Penulis Konten