I Made Jovan Mayka Dharsan (10 tahun) adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara. Ayahnya beragama Hindu, sedangkan ibunya dulu beragama Katholik. Tapi, setelah menikah dengan ayah Jovan, ia berpindah ke Hindu. Tapi, ia masih tetap percaya kepada Kristus. Ibunya Jovan pun masih dibolehkan oleh ayah untuk bergereja, asalkan tetap mengikuti adat keluarga yang berlaku.

Setiap Minggu, ibu mengajak Jovan dan adiknya untuk beribadah di GBI ROCK Nusa Dua. Jovan sangat senang belajar alkitab melalui Superbook. Tapi, karena sering ke gereja, ayahnya sering mengoloknya dengan kalimat, “Jovan buat apa kamu ke gereja,kamu bukan orang Kristen?” atau “Jovan orang Hindu yang akan menjadi pewaris papa, jadi kamu gausah ke sekolah Minggu!” dan itu sering diucapkan setiap Jovan akan sekolah Minggu. Tapi, Johan tidak menyerah. Ia tetap berdoa untuk ayahnya.

Baca juga: SEKOLAH MINGGU MENGUBAH ANAK INI MENJADI BERANI DI SEKOLAH!

Ketika sekolah Minggu, Jovan belajar tentang kisah “Rahab Merobohkan Benteng Yerikho”. Rahab berjuang menjaga kebenaran, meski mengalami masalah, dan tetap percaya bahwa Allah janjikan dia dan keluarganya aman. Akhirnya, ketika tembok Yerikho runtuh, Allah tepati janjinya, Rahab dan seisi rumahnya aman.

Jovan belajar bahwa kuasa Tuhan bekerja ketika kita berharap penuh dan taat kepadaNya. Jovan pun teringat ayahnya yang sering melarangnya sekolah Minggu, dan ia berpikir bahwa saat ini itu adalah tembok Yerikhonya dalam mengikut Yesus. Jovan pun semakin berkomitmen untuk tetap mendoakan ayahnya agar ayahnya menerimanya beribadah dan ia menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Baca juga: MENJADI BERANI SEPERTI SADRAKH, MESAKH DAN ABEDNEGO

Mukjizat pun terjadi. Akhirnya, Tuhan pun mengubahkan hati ayahnya. Ayahnya akhirnya membolehkan Jovan untuk beribadah. Jovan sangat senang, tapi Jovan belum berhenti berjuang. Jovan tetap mendoakan ayahnya agar percaya Kristus. Jovan percaya, seperti Tuhan ubahkan ayahnya untuk membolehkannya sekolah Minggu, Tuhan pasti akan mengubah ayahnya menjadi percaya Tuhan Yesus.

Perubahan hidup juga terjadi dalam hidup Jovan. Ia semakin semangat dalam beribadah dan berdoa serta berani menyaksikan kasih Tuhan dalam hidupnya serta minta dukungan doa dari teman-temannya. Jovan ingin sekali menjadi berkat bagi keluarga besarnya yang belum percaya dan terutama buat ayahnya.

Maria Shintawati

Fasilitator Superbook