Tidak peduli sekeras apapun masa lalu kita, Tuhan selalu sediakan masa depan yang gilang gemilang dan penuh harapan. Itulah yang terjadi terhadap Dizta Areta Juliana, anak kelas 2 SD yang bersekolah Minggu di GBT Sidomulyo.

Dizta dibesarkan dari keluarga yang tidka terlalu harmonis. Dizta adalah anak bungsu dari 3 bersaudara, dan Ayah dan ibu Dizta sudah bercerai. Dizta pun harus dipisahkan bersama kedua kakaknya karena mereka tinggal bersama ayah di Sampit, Kalimantan Tengah, dan Dizta tinggal bersama ibu di Madiun, Jawa Timur.

Dizta terlahir sebagai anak yang cerdas, tetapi sangat sulit mengampuni orang lain karena latar belakang keluarganya. Efeknya, ia sulit memiliki teman dan suka menyendiri. Jika ia sedang bermain dengan teman yang lain, ia cenderungnya kasar, mau menang sendiri dan tidak peduli teman.

Tapi, ketika Dizta ikut nobar (Nonton  Bareng) Superbook modul “Kasih Terbesar”, Dizta akhirnya menyadari bahwa Tuhan sangat mengasihinya, sampai rela memberikan nyawanya untuk Dizta. Hari itu, Dizta pun memutuskan menerima Yesus sebagai Tuhan. Setelah itu, banyak perubahan terjadi dalam hidup Dizta.

Dizta sudah mulai mau belajar mengampuni orang di sekitarnya. Bahkan, ia sudah mulai mau bermain bersama yang temannya, dan sudah mau mengalah. Dizta pun mulai berlatih tari tamborin bersama dengan kakak-kakak sekolah Minggunya.

“Dizta mengalami banyak perubahan. Ia sudah mulai aktif, dan ingin terlibat dalam pelayanan. Selain itu, ia sudah mulai bisa berbaur dan mengalah dengan teman-temannya. Saya bersyukur Superbook membantu Dizta untuk mengenal Kristus lebih lagi”, ujar salah satu guru sekolah Minggu Dizta.

Anita Kurniawati

Fasilitator Superbook