Tabita Kinariya Larasati (7 tahun), selalu menjadi anak pendiam yang lebih suka bermain sendiri dan jarang keluar rumah. Dia bahkan menolak untuk bermain dengan teman sekelasnya di sekolah. Ibunya, Bu Dian, khawatir dan sedih dengan kepribadian Tabita, takut tidak bisa bersosialisasi di masa depan. Kepribadian introvert Tabita berkembang karena pengalaman buruk yang dialaminya saat berusia empat tahun. Dia dibully oleh seorang anak yang lebih tua di sekolah PAUD-nya, yang membuatnya takut dan ingin cepat pulang.

 

BACA JUGA: AKHIRNYA YURNI TEMUKAN SOSOK AYAH YANG IA RINDUKAN

 

Sejak saat itu, Tabita memilih untuk tidak bermain dengan teman sekelasnya, baik di sekolah maupun di rumah. Namun kehadirannya di GKJ Gayamprit Kab. Klaten di Jawa Tengah membantunya untuk bertumbuh dalam imannya. GKJ Gayamprit Klaten telah menggunakan Superbook sejak Mei 2017 untuk mengajar anak-anak dengan kurikulumnya. Suatu hari, mereka mengajarkan kisah Daud berperang melawan seekor singa besar dan seorang pria yang menakutkan. Setelah Daud mengalahkan mereka, dia dipuji oleh banyak orang. Dari cerita ini, Tabita menyadari bahwa dia seperti Daud dan mengetahui bahwa dia harus menghadapi ketakutannya.

 

BACA JUGA: KEGEMARAN ANAK INI ADALAH BELAJAR KISAH-KISAH ALKITAB

 

Sejak saat itu, Tabita mulai lebih banyak bersosialisasi dan berteman. Dia bahkan mulai bernyanyi di depan teman sekolah minggunya. Mama Tabita, Dian, sangat berterima kasih kepada CBN-Superbook karena telah menyediakan materi yang memudahkan anak-anak memahami Firman Tuhan, khususnya Tabita putrinya. Dia berharap Tuhan terus menggunakan Superbook untuk menyentuh lebih banyak kehidupan. Terus dukung Superbook Indonesia untuk mengenal Tuhan, mencintai firman-Nya dan menjadi dampak bagi orang-orang di sekitarnya.

 

SUPERBOOK

Lori

Content Writer