Heavenli Wisdom Wau (15 thn) adalah salah satu anak Sanggar Belajar School of Life (SOL) di gerejanya yang telah bermitra dengan CBN. Ayah Wisdom merupakan seorang petani yang penghasilannya pas-pasan, sehingga secara perekonomian mereka masih cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Wisdom sebenarnya memiliki sikap yang kurang baik, yaitu suka membantah orang tua, memaki, dan mudah tersulut emosi. Namun ketika ia belajar di SOL, Wisdom belajar bermain beragam alat musik dan karakternya perlahan berubah. Dia mulai bersikap tulus dalam membantu dan pembimbing di SOL juga membantunya agar bisa menghasilkan uang bagi keluarganya.

Keluarga Wisdom adalah salah satu penerima manfaat benih ikan lele dari CBN. Ini karena program SOL secara berkelanjutan didukung oleh program kemanusiaan CBN untuk membantu keluarga pra sejahtera dari anak-anak SOL. Pak Generasi Wau dengan senang hati mempercayakan lele itu kepada Wisdom untuk dirawat.

Baca juga : SEMPAT MENGELUH, ANAK INI TETAP MENGERJAKAN TANGGUNG JAWABNYA YANG BESAR

Wisdom sangat senang sekali dan rajin memberi makan lele-lelenya. Namun di masa panen, belum ada satupun orang yang membeli lelenya. Wisdom merasa sedih dan akhirnya meminta didoakan di SOL. Beberapa hari kemudian, pembimbing program ini sekaligus Fasilitator CBN Kak Lisna, mendapatkan orderan lele sebanyak 50 kg untuk sebuah rumah makan. Dengan semangat Wisdom bersama teman-teman lain yang juga mendapatkan manfaat ini, langsung membawa lele-lele segar tersebut bersama temannya menuju rumah makan di Teluk Dalam, Nias.

Di tengah hujan deras, perjalanan yang cukup jauh membuat beberapa lele lemas karena kekurangan oksigen dan mati. Rumah makan itu hanya mau membeli lele sebanyak 14 kg yang masih hidup saja. Wajah Wisdom langsung pucat karena lelah sekaligus kecewa. Wisdom kemudian menangis dan putus asa, ia takut pulang karena lelenya tidak jadi habis terjual. Ia takut lele itu hanya dibuang saja.

Di jalan Wisdom bertanya pada Kak Lisna, “Mengapa Tuhan kasih kebahagiaan cuma sesaat saja kak?”

Kak Lisna termenung dan balik bertanya kepadanya, “Menurut kamu, lele sebanyak ini harus kita buat apa dek?

“Dijual murah sajalah kak. Tapi jualnya kemana ya?” Kata Wisdom menyerah. Dia sudah pasrah melepas harga lele itu menjadi 25 ribu saja.

Baca juga : DI TENGAH KETERBATASAN, IBU INI TETAP BERUSAHA MENGAJAR DENGAN BAIK

Tapi ternyata Kak Lisna masih belum menyerah. Dia langsung posting di Facebook-nya dan menjual lele disitu dengan harga 30 ribu. Ternyata postingan tersebut mendapatkan respon positif. Wisdom dan teman-teman langsung membersihkan lele-lele yang mati tersebut dan mengirimkannya kepada pembeli. Mereka terheran-heran, kok bisa ya hal ini terjadi.

“Ini semua hasil dari doa kalian semua. Karena kalian memperkatakan firman Tuhan setiap kita bekerja, sehingga apapun yang kita kerjakan pasti diberkati Tuhan, dibuat berhasil dan beruntung! Ini bukti dari iman kalian pada Tuhan Yesus,” jelas Kak Lisna.

Sejak saat itulah Wisdom tidak lagi mau boros dalam menggunakan uang. Wisdom sadar bahwa memperoleh uang itu sulit. Wisdom juga belajar agar kritis dalam berjualan agar bisa menjadi calon pengusaha sukses nantinya. Tuhan benar-benar mengubah Wisdom menjadi lebih baik lagi, bukan hanya tekun bekerja, dia juga semakin bertanggung jawab, rajin beribadah, membaca Alkitab, dan lainnya.

Keluarga Wisdom pun merasakan manfaat yang luar biasa dari SOL ini. Bukan hanya membantu anak-anaknya, tapi juga sekaligus keluarga mereka untuk berusaha memenuhi kebutuhan mereka. Tuhan menggunakan SOL bukan hanya untuk mendidik anak, tapi juga membentuk karakter anak maupun keluarganya.

Ini adalah bentuk program holistik yang dilakukan CBN melalui Super5, Superbook, SOL, The Parenting Project dan pelayanan kemanusiaan. Kami ingin melayani keluarga-keluarga di Indonesia secara utuh dan menyeluruh. Apakah Anda juga terpanggil dalam pelayanan ini? Mari dukung kami dengan cara klik link di bawah ini..

SAYA DUKUNG

Lisna

Fasilitator CBN