Gabriela Dellaluca atau yang sering dipanggil Gaby, merupakan seorang anak sekolah minggu yang periang. Ia juga selalu menjadi menyemangati teman-temannya di sekolah minggu,padahal umurnya masih 10 tahun. Akan tetapi dibalik keceriaannya, ternyata selama ini ia menutupi kekurangannya, yaitu sering berbohong kepada orang tuanya.

Kedua orang tuanya sebenarnya sering menanyakan kesalahan yang ia perbuat dalam kesehariannya, namun Gaby selalu bisa menutupinya sehingga terbebas dari hukuman. Walaupun begitu hati Gaby sebenarnya tidak tenang. Jadi untuk menutupi rasa ketidaktenangan dalam dirinya, seringkali ia memecahkan suasana dengan menjadi anak yang ribut agar rasa bersalah dalam dirinya hilang.

Akhirnya Tuhan melawat hatinya pada saat Gaby mengikuti sekolah minggu di gerejanya, Jemaat Kristen Indonesia (JKI) HOPE, Kabupaten Buleleng, Bali. Kala itu guru sekolah minggu (GSM)nya sedang mengajarkan materi Sekolah Minggu Superbook yang berjudul “10 Perintah”.

Saat menonton film Superbook, awalnya dia santai ketika melihat kisah Musa itu. Namun pada saat diajak menyebutkan satu demi satu hukum Tuhan, Gabypun kaget pada hukum yang ke-9 yang berbunyi ‘jangan mengucapkan saksi dusta’. Hal itu membuatnya sedih karena ia tersadar bahwa kebohongannya bukan hanya membuat orang tuanya sedih tapi juga mengecewakan Tuhan.

Sepulangnya dari sekolah minggu, ia langsung masuk ke kamar dan menangis. Gaby menyadari kesalahannya selama ini dan meminta pengampunan dari Tuhan kemudian berjanji untuk berkata jujur. Kedua orang tuanya, Bapak Yovan dan Ibu Nelanny juga mengatakan setelah hari itu, mereka menyaksikan perubahan yang dialami oleh putrinya.

Setelah Gaby keluar dari kamar, ia langsung menghadap kepada kedua orang tuanya dan mengakui segala kebohongan yang selama ini ia tutup-tutupi. Kepada orang tuanya Gaby berjanji untuk tidak berbohong lagi dan berkata jujur jika sudah melakukan kesalahan sekalipun tidak ditanya oleh orang tuanya.

Oleh Tresia (Fasilitator Superbook – Bali)

Superbook Admin

Official Writer