Sebagai orang tua, ayah dan ibu mempunyai tanggung jawab yang cukup berat untuk mendidik dan membesarkan anaknya. Bukan hanya memenuhi kebutuhan anak secara ekonomi atau fisik, tapi juga psikologis dan rohani. Uniknya Firman Tuhan sendiri sudah memberikan petunjuk tanggung jawab untuk para orang tua. Beberapa diantaranya adalah :
“Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.”
Dua orang saling jatuh cinta dan berjanji untuk saling menghormati di hadapan Tuhan dan seluruh keluarga. Pada waktunya, mereka kemudian dianugerahi anak-anak. Alkitab memberitahu kita bahwa anak adalah pemberian atau hadiah. Salah satu cara supaya anak-anak tahu siapa diri mereka adalah dengan menghargai mereka sebagaimana kita menghargai sebuah hadiah. Sebagai orang tua, kita harusnya bersyukur setiap hari karena masih diberikan anak, mengingat ada juga pasangan yang tidak kunjung diberkati dengan anak. Sebagaimana kisah Hana yang menangis di hadapan Tuhan supaya dia diberikan keturunan.
“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.”
Saat membaca Mazmur 139: 13-18, kita diingatkan bahwa Tuhanlah yang merajut kehidupan seorang anak dalam rahim ibunya. Tidak ada yang kebetulan. Setiap detail adalah desain Tuhan sendiri. Saat anak memahami karya penciptaan ini, akan lebih mudah baginya untuk menerima perbedaan yang ada di sekelilingnya.
“Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”
Tuhan mendisiplinkan umat-Nya. Begitu pula Dia ingin supaya setiap orang tua juga mengajarkan tentang kedisiplinan kepada anak-anaknya. Anak perlu diberitahukan bahwa kedisiplinan itu penting untuk membentuk hidup mereka. Didisiplin bukan berarti dihukum, tapi didisiplin karena mereka dikasihi. Jadi bagi orang tua penting untuk kembali merangkul anak yang didisiplin supaya mereka merasa bahwa orang tuanya kejam dan tidak mengasihi mereka.
“Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?”
Lewat ayat ini, Tuhan menyampaikan kepada setiap orang tua supaya jangan khawatir akan apapun juga. Dia maha mengetahui bahkan kebutuhan paling mendasar dari hidup kita. Saat membaca ayat 33, Tuhan juga menyampaikan pesan yang sangat penting yaitu supaya kita terus mencari-Nya. Semakin kita berpegang teguh kepada Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya, anak-anak pun akan semakin menghidupi iman di dalam Tuhan.
Seiring pertumbuhannya, anak akan mengerti bahwa mereka memang harus bertanggung jawab atas hidup mereka sendiri. Dan Tuhan adalah sumber penyedia segala kebutuhan kita. Namanya Jehovah Jireh, yang berarti ‘Tuhan menyediakan’.
Baca juga:
AJARKAN 10 ETIKA INI KEPADA ANAK AGAR MEREKA MENJADI BERKAT BAGI ORANG LAIN (PART 1)
HEBOH KASUS TRANSGENDER, PAHAMI DAN CEGAH HAL INI TERJADI PADA ANAK SUPERPARENTS
6 IDE KEREN UNTUK MEMBANGUN SAAT TEDUH KELUARGA MULAI SEKARANG JUGA
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK