ARTICLE

Thu - Oct 21, 2021 / 1344 / Sunday School

Siap-siap Melakukan Sekolah Minggu Tatap Muka dengan Metode Hybrid

Apakah sekolah minggu kakak sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka? Atau masih ragu-ragu karena ruang kelas yang tersedia untuk belajar tidak cukup besar untuk menampug semua anak dengan tetap jaga jarak? Nah kali ini Superbook mau membantu kakak dalam mempersiapkan sekolah minggu dengan metode HYBRID lho! Simak penjelasannya di bawah ini yuk.

Apa sih metode pembelajaran hybrid?

Hybrid learning adalah pendekatan model pendidikan yang menggabungkan pembelajaran online dengan pengajaran di ruang kelas nyata seperti waktu sekolah minggu tatap muka pada umumnya. Dalam desain pembelajaran hybrid ini, mengkombinasikan kelas-kelas pembelajaran tatap muka tradisional dengan pembelajaran online berbasis web dan atau pembelajaran yang dimediasi komputer atau smartphone.

Nah supaya anak tetap bersekolah minggu dengan nyaman dan aman, orang tua juga tidak deg-degan, kakak bisa mengusulkan metode ini ke pemimpin gereja. Sebagian anak mengikuti ibadah secara tatap muda dan sebagiannya di rumah. Minggu depannya bisa bergantian.

Baca juga : BOLEH TIDAK ORANG KRISTEN MENGIKUTI PERAYAAN HALLOWEEN?

Kelebihannya metode hybrid untuk sekolah minggu?

  1. Anak bisa kembali bersekutu secara tatap muka

Anak tetap tidak ketinggalan untuk merasakan bagaimana suasana persekutuan dengan teman-teman sebayanya, konsentrasi mendengarkan firman Tuhan yang disampaikan guru sekolah minggu, dan bisa memuji Tuhan bersama tanpa ada ’freeze’ atau hambatan internet lainnya.

 

  1. Bisa bersosialisasi kembali dengan teman dan gurunya

Setelah beberapa bulan bahkan tahun tidak bertemu, pasti anak kangen bisa mengobrol bareng dengan tatap muka kan. Saat tatap muka, anak bisa saling sharing apa yang mereka lalui dalam masa pandemi ini, saling menguatkan, dan mendoakan.

 

  1. Anak tidak mudah lagi bosan saat belajar firman Tuhan

Kelas sekolah minggu yang dibuat bergilir membuat anak tidak lagi bosan karena hanya menatap layar saja. Mereka bisa mendapatkan kesempatan belajar bersama-sama di sekolah minggu, tapi juga boleh di rumah saja sambil beribadah bersama orang tuanya.

Guru sekolah minggu harus tetap interaktif untuk yang tatap muka dan yang di rumah ya. Agar jangan sampai yang di rumah terasa hanya menonton saja kegiatan kakak dan anak-anak yang ada di sekolah minggu!

Baca juga : TERNYATA INILAH PENYEBAB BEBERAPA GURU SEKOLAH MINGGU TIDAK MELAYANI DENGAN PROFESIONAL

Kekurangannya?

  1. Orang tua harus tetap membagi waktu.

Saat anak sudah bisa hybrid tapi orang tuanya masih beribadah di rumah, otomatis mereka harus rela mengantar anaknya ke gereja. Atau saat mereka sama-sama kebagian beribadah di rumah, orang tua harus tetap menyempatkan waktu untuk mendampingi anaknya belajar. Minimal orang tua bisa follow up apa yang anak pelajari saat bersekolah minggu.

 

  1. Potensi penyebaran di sekolah minggu tatap muka tetap tinggi

Walaupun angka penyebaran Covid sudah turun, tapi bukan berarti kita semua sepenuhnya sudah aman ya. Tetap anak harus menjaga protocol kesehatan dengan memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak saat beribadah tatap muka.

Jadi kakak sudah siap belum untuk mulai sekolah minggu tatap muka di gereja? Oh ya kak, jika kakak membutuhkan kurikulum sekolah minggu yang kontekstual, kreatif dan inovatif, kakak bisa mendaftar di bawah ini.

SAYA MAU

 

Contasia Christie

Content Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK