“Kalau aku udah gede nanti, aku pengen jadi dokter.” Hayo, siapa yang dulu waktu kecil bercita-cita jadi dokter? Saya salah satunya! Hehe.

Dari dulu profesi dokter memang selalu diidamkan anak-anak. Tapi seiring bertambah besarnya anak-anak ini, mereka semakin tahu bahwa waktu yang dibutuhkan untuk pendidikan dokter tidaklah singkat. Selain itu biaya kuliah dokter juga nggak sedikit loh.

Profesi dokter identik dengan penghasilan besar dan hidup mewah karena setelah ia berhasil menjadi dokter, biaya kesehatan yang harus dikeluarkan pasien juga nggak main-main. Apalagi kalau sudah membutuhkan dokter spesialis. Tapi ternyata di Indonesia ada banyak sosok dokter yang benar-benar berdedikasi untuk melayani. Yuk intip 4 di antaranya.

Dokter Gamal Albinsaid

Sumber: Malang Merdeka

Di usianya yang masih muda, dokter Gamal Albinsaid menerima penghargaan Sustainable Living Young Entrepreneurs Awards pada tahun 2014. Penghargaan ini diberikan untuk orang-orang yang memiliki solusi dalam menangani masalah sampah dan kesehatan.

Dokter Gamal dan beberapa temannya mendirikan Organisasi Wirausaha Kesehatan Indonesia Medika. Organisasi ini memiliki program andalan yang dinamakan Klinik Asuransi Sampah. Setiap orang yang datang ke kliniknya dengan membawa sampah senilai 10 ribu atau mengumpulkan sampah organik atau anorganik selama 1 bulan akan mendapatkan “Asuransi Sampah”.

Dokter Lie A. Dharmawan

Sumber: Doctor Share

Meski berasal dari keluarga yang susah dan serba kekurangan, dr. Lie A. Dharmawan berhasil menjadi dokter. Ibunyalah yang berjuang mencari uang agar dirinya bisa mengenyam pendidikan.

Dr. Lie adalah pendiri Yayasan Doctor Share dan Rumah Sakit Apung (RSA) swasta pertama di Indonesia. RSA dr. Lie berlayar ke berbagai penjuru nusantara untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin yang jauh dari rumah sakit maupun puskesmas secara gratis.

Dokter Edi Setiawan Tehuteru

Sumber: Liputan 6

Dokter Edi mendedikasikan hidupnya sebagai aktivis anak-anak kanker. Ia menganggap bahwa rencana Tuhan yang membawanya menjadi pelayan anak-anak penderita kanker di Rumah Sakit Dharmais.

Ia juga yang menggagas ide Bangsal Bersahabat RS Dharmais pada tahun 2006. Suasana yang hangat dan fasilitas yang sangat sesuai untuk anak-anak tersedia di sini. Menariknya, konsep sekolah di rumah sakit ini pun ada. Jadi anak-anak yang dirawat tidak perlu takut kehilangan pendidikannya.

Dokter Aznan Lelo

Sumber: Brilio

Dokter umum sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ini telah bertekad sejak kecil ingin menjadi seseorang yang berguna bagi orang banyak tapi berbeda dari orang lain. Dari keinginannya itulah ia akhirnya memilih jalan hidupnya sebagai seorang dokter. Dokter Aznan Lelo dianggap dokter yang aneh karena pasiennya hanya disuruh membayar sesukanya.

Menurutnya ada 3 profesi yang tidak boleh menetapkan tarif pembayaran, salah satunya dokter. Apabila ada orang yang datang ingin berobat, dokter tersebut sebaiknya tidak memasang tarif.

Baca juga: SAAT-SAAT KRITIS, PILOT BATIK AIR INI MENDENGAR SUARA TUHAN

MERINDUKAN KESEMBUHAN DARI TUHAN, YUK BERDOA SEPERTI INI

DALAM MASA-MASA SEKARAT, AVRIL LAVIGNE MENULIS LAGU INI KARENA BUTUH PERTOLONGAN TUHAN

Demikianlah sekilas cerita dari 4 orang dokter yang hatinya tergerak untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Semoga cerita mereka bisa menginspirasi kamu untuk berbuat lebih bagi orang di sekelilingmu ya!

Carryn Graciano

Penulis Konten

Share :