Terkadang luka datang justru dari orang yang paling dekat dengan kita. Bukan dari musuh, tapi dari keluarga, sahabat, atau orang yang kita percaya. Luka seperti itu justru seringkali paling dalam dan paling sulit untuk dimaafkan.
Pernahkah SuperParents merasakannya? Entah itu dikhianati teman, disakiti oleh orang terdekat, atau dilukai oleh keluarga sendiri?
Kalau SuperParents saat ini sedang ada di posisi itu atau pernah mengalaminya, ribuan tahun lalu juga ada seseorang yang mengalami pengkhianatan yang sangat menyakitkan.
Yusuf, dalam Kejadian 45, mengalami sesuatu yang bahkan lebih menyakitkan. Saudara-saudaranya sendiri menjual dia sebagai budak. Bertahun-tahun hidupnya berubah total—terpisah dari keluarga, menderita di negeri asing, dipenjara karena fitnah. Tapi ketika akhirnya Yusuf jadi orang penting di Mesir dan punya kuasa penuh untuk membalas, kemudian saudara-saudaranya datang meminta bantuannya, dia justru berkata:
'Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.' (Kejadian 45:4-5)
Bayangkan, bukan hanya dia tidak marah dan mau mengampuni mereka, tapi Yusuf malah menguatkan saudara-saudaranya. Luar biasa, bukan?
BACA JUGA: Saat Hidup Terasa Kacau, Ingat Ini…
Yusuf bisa melakukan itu karena dia sadar satu hal penting: hidupnya ada dalam rencana Tuhan. Apa pun yang terjadi, Tuhan tetap bekerja. Dan karena Tuhan sudah mengampuni kita berkali-kali, kita pun dipanggil untuk mengampuni.
Mengampuni memang tidak mudah. Tapi saat kita memilih mengampuni, kita sedang berkata kepada Tuhan, “Aku percaya rencana-Mu lebih besar daripada lukaku.” Kita sedang membuka pintu pemulihan, bukan hanya untuk orang lain, tapi terutama untuk diri kita sendiri.
Mengampuni bukan berarti membenarkan apa yang salah, tapi melepaskan diri dari beban kebencian. Karena selama kita terus menyimpan dendam, kita yang paling tersiksa.
Hari ini, kalau hatimu masih berat karena luka lama, izinkan Tuhan bekerja. Bukan dengan kekuatanmu sendiri, tapi dengan kasih-Nya yang memampukan kita melakukan hal yang mustahil. Pengampunan bukan hanya anugerah bagi orang lain, tapi juga hadiah bagi dirimu sendiri.
Tuhan sudah lebih dulu mengampuni kita tanpa syarat. Sekarang, mari kita belajar mengampuni dengan hati yang besar. Karena ketika kita mengampuni, kita sedang menjadi bagian dari keajaiban pemulihan Tuhan.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK