Sebagai orang tua pasti
anda mengharapkan kelak putra-putri anda menjadi pemimpin. Menjadi pemimpin
bukan berarti harus menjadi CEO, Presiden, atau ketua kelompok besar. Menjadi
pemimpin bukan karena gelar yang diraihnya atau posisi. Melainkan menjadi
pemimpin yang berkarakter Allah. Dimana seorang pemimpin yang menaati panggilan
Allah di hidup mereka nanti. Seseorang pemimpin yang tidak terpengaruh oleh
pemikiran atau keinginan dunia tetapi pemimpin yang digerakkan dengan hati mereka.
Seorang pemimpin yang
memimpin dan mempengaruhi orang dengan cara hidup mereka dan kasih mereka.
Apakah anda memiliki hati yang besar untuk dapat membantu meningkatkan pemimpin masa depan? Berikut lima cara membantu anak-anak berkarakter pemimpin.
Jika anda tidak merasakan
gagal maka anda tidak berusaha untuk mencoba hal-hal baru. Banyak orang dewasa
malu saat terjatuh. Gagal berarti kita berusaha, kita belajar dan kita hidup.
Kegagalan adalah tanda dari orang yang kuat mengambil resiko. Tanpa kegagalan, pemimpin masa depan tidak akan tekun berkembang.
Alkitab penuh dengan
orang-orang yang gagal dan masih mau melakukan hal-hal besar bagi Allah. Lihat
saja Petrus, orang yang menyangkal Kristus tiga kali tetapi masih dipanggil oleh Yesus untuk memimpin dan “memberi makan domba-Nya.”
Orang tua menginginkan
anak-anaknya memiliki kekuatan dalam diri mereka dan tergoda meningkatkan ego
mereka dengan membiarkan mereka tahu betapa bangganya kita, orang tua dari
sesuatu yang telah mereka lakukan. Tetapi dengan terus menerus memuji mereka
juga kurang baik. Hal ini juga dapat mengurangi motivasi mereka jika mereka
terlalu percaya diri bahwa mereka selalu menakjubkan. Para pemimpin terbaik,
termotivasi oleh iman mereka dan lingkungannya, tetapi tidak termotivasi oleh pujian dunia.
Tentu saja, anak-anak
perlu percaya orang tua mereka untuk membuat perasaan aman dan keteguhan. Bukan
berarti bahwa kita harus menjadi segalanya bagi anak-anak setiap saat. Tidak
masalah jika mereka kecewa bahwa mereka tidak dapat bergabung bersama
teman-temannya untuk pergi menonton di sore hari, atau anda tidak bisa ikut
bermain game dengan mereka sekarang, atau mungkin mereka tidak bisa memiliki
mainan yang sama seperti yang dimiliki teman-teman sebayanya. Mengatakan
“tidak” adalah bagian dari pola asuh, belajar bagaimana menangani jatuh-bangun
yang akan memberi mereka keterampilan untuk menangani kekecewaan hidup yang lebih besar dengan kedewasaan.
Kita semua pernah mendengar
cerita dari orang tua yang menghubungi guru kelasnya untuk bertanya mengapa
mereka tidak mendapatkan nilai yang bagus. Biarkan mereka untuk berusaha
sendiri, bekerja keras, dan berdiri diatas kakinya sendiri. Cobalah untuk tidak
membantu pekerjaan sekolah anak-anak anda, kecuali mereka membutuhkan sesuatu yang tidak bisa dikerjakan oleh orang dewasa.
Menjadi seorang pemimpin
bukan berarti menjadi bos disekitar teman-teman anda di lapangan bola, di taman
bermain atau di lingkungan. Pemimpin yang baik memperngaruhi orang lain karena
cinta kasih mereka. Yesus menjadi peran model sosok pemimpin sebagai hamba
kepada murid-muridnya karena kepimpinan-Nya yang nyata, sesuatu yang mengubah hati dan pikiran. Selalulah memimpin dengan Cinta Kasih.
Sumber : Cbn.com/Jawaban.com
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK