ARTICLE

Wed - Nov 02, 2022 / 734 / Sunday School

Kenapa Saat Mengajar Sekolah Minggu, Kita Tidak Boleh Student-Centered?

Salah satu yang jadi pergumulan guru sekolah minggu adalah bagaimana caranya bisa “masuk” ke anak-anak. Berbagai cara menyenangkan dilakukan, mulai dari memberikan games di sekolah minggu, menyampaikan kata positif, menyampaikan firman Tuhan yang anak senangi sembari diberikan contoh yang sesuai dengan kehidupan mereka, dan lainnya.

Memang semua itu tidak salah. Tapi kalau tujuannya untuk menyenangkan anak  agar mereka mau rajin ke sekolah minggu sampai lupa esensi yang seharusnya, yaitu menjadikan mereka generasi yang takut akan Tuhan dan mencintai firman-Nya, sepertinya harus dievaluasi ya. Sebagai guru sekolah minggu, sebaiknya kita tidak melakukan “student centered”!

Kenapa tidak boleh?

  1. Anak-anak juga adalah manusia yang berdosa dan perlu kita didik agar tidak salah “jalan”.
  2. Anak perlu belajar menjadi murid. Hal-hal yang dipelajari saat menjadi murid memang tidak semuanya enak dan menyenangkan mereka. Hal-hal yang mereka senangi pun belum tentu berharga dan bisa membuat mereka maju.
  3. Tanggung jawab kita sebagai guru sekolah minggu adalah memimpin. Kita tidak bisa begitu saja mengikuti keinginan murid karena itu bukanlah ciri pemimpin. Pemimpin justru tahu yang akan dipimpin akan dibawa kemana dan dengan cara seperti apa.

Baca juga : ALASAN UTAMA KENAPA ANAK HARUS BELAJAR ALKITAB SEDARI DINI!

Jadi yang benar, kita harus melakukan student-oriented yang fokusnya bukan keinginan anak tapi kebutuhan mereka. Kalau dibuat sebuah langkah, cara mengajar kita harus dimulai dengan: GOD-centered, kemudian TEACHER-directed, lalu STUDENT-oriented.

 

Lalu bagaimana cara mengajar yang baik?

Yuk kita teladani Tuhan Yesus waktu mengajar murid-murid-Nya. Yang paling utama adalah Ia tidak pernah melenceng dari firman-Nya. Ini harus sangat diperhatikan oleh kakak guru, karena kadang kita terlena dengan moral dari cerita “fabel” yang justru menghilangkan makna ayat Alkitab yang juga kita sampaikan. Selain itu kakak bisa menggunakan cara:

  1. Mengajar dengan memberikan teladan di kehidupan nyata

Ilmu agama adalah sesuatu yang harus dipraktikkan dalam dunia nyata. Seperti saat Tuhan Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk berdoa yang benar dengan masuk ke kamar, mengunci pintu, dan tidak perlu berdoa kencang-kencang di pinggir jalan hanya untuk terlihat banyak orang.

 Baca juga : INI BUKTI KALAU ANDA, PARA ORANG TUA LEBIH KEREN DARIPADA AVENGERS!

  1. Mengetahui setiap kemampuan muridnya

Kita harus mengetahui daya tangkap dan kemampuan anak-anak sekolah minggu dalam menangkap firman Tuhan yang kita sampaikan. Jika memang mereka lebih masuk dengan metode menyaksikan video, kakak bisa memberikan video pembelajaran firman Tuhan sebelum masuk dalam penjelasannya. Atau bisa dengan cara bermain games, peran, dan lainnya.

 

  1. Menggunakan alat peraga

Tidak hanya anak-anak saja lho yang kadang saat belajar butuh alat peraga, murid Tuhan Yesus yang sudah dewasa saja membutuhkannya. Kakak juga bisa menggunakannya untuk membantu dan memberikan gambaran real kepada anak tentang firman yang disampaikan. Tidak perlu mahal, yang penting bisa menjelaskan dengan baik.

Sebenarnya masih banyak cara lainnya kak. Nah kalau kakak sendiri paling efektif mengajarnya dengan metode apa ya? Coba share yuk di kolom komentar.

Tuhan memberkati

Contasia C

Content Writer Coordinator
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK