Siapa sih yang tidak ingin lahir dengan tampang yang cantik nan rupawan? Itulah yang seakan menjadi standar bagi identitas seorang wanita. Kalau kamu mau diterima di masyarakat ya harus cantik, menarik, dan luar biasa.
Tapi ada pepatah juga yang mengatakan “don’t judge a book by it’s cover”. Inilah yang dialami oleh Lizzie Velasquez. Dalam dunia yang mempunyai perspektif dan standar, ia tidak akan pernah memenuhi kriteria tersebut. Hanya sedikit orang yang bisa mengerti kisah dan kecantikannya lewat hati dan jiwanya, bukan karena penampilannya.
Dalam pandangan Tuhan, semua ini berlaku kebalikannya. Lizzie adalah orang yang bernilai, berharga, dan tentunya cantik, sama seperti semua orang. Hati dan jiwanya merupakan satu-satunya yang tidak dapat dibandingkan dengan keindahan atau kecantikan yang sementara dan dapat memudar seiring berjalannya waktu. (Amsal 31: 30)
Lizzie lahir dengan penyakit bawaan yang tidak biasa, dinamakan Marfanoid – progeroid - lipodystrophy syndrome yang mencegah badannya mengumpulkan lemak tubuh dan bertambah berat badan. Kondisinya ini membuat ia di-bully oleh teman-teman disekolahnya, apalagi saat ia masih SMP. Tapi tidak ada alasan untuknya berhenti sekolah.
Orang tua Lizzie berusaha yang terbaik agar anaknya tetap merasakan hidup normal dan disayangi, tidak ada yang salah dengannya. Tuhan dan keluarganya menjadi tempat penghiburannya. Di gereja, Lizzie menjadi anak yang paling ceria.
Lizzie memutuskan untuk bergabung dengan klub di sekolahnya agar bisa memenangkan hati teman-temannya. Tapi ia sadar bahwa ia harus merubah sikap bukannya hanya berdoa untuk bisa menjadi seperti orang lain. Lizzie berhenti mengeluhkan kekurangan pada fisiknya dan mulai percaya bahwa Tuhan adalah alasan mengapa ia ada di tempat yang pertama. Mulai saat itulah kepercayaan dirinya bertumbuh.
Suatu hari, ketika ia baru memasuki dunia SMA, semua kepercayaan diri itu runtuh. Tanpa diketahui Lizzie, muncul video dirinya dengan judul “World’s Ugliest Woman” (Wanita Terjelek di Dunia) dan ditonton lebih dari 4 juta orang. Ia membaca setiap komentar dan tidak menemukan satupun komentar yang positif dari orang-orang. Salah seorang berkomentar, “Bisakah kamu ambil pistol dan bunuh dirimu sendiri.”
Kekejaman bullying secara online ini tidak merusak Lizzie, justru mengilhaminya untuk memotivasi orang lain. Ia memilih untuk menjadi baik ditengah dunia yang tidak baik. Bahkan sekarang ia menginspirasi banyak orang untuk mengubah dunia lewat belas kasihan.
“Saya melakukan hal ini bukan untuk terkenal. Saya hanya mau membagikan pesan. Semua perkataan yang keluar dari mulut saya adalah dari Tuhan, bukan dari diriku sendiri. Saya merasa Tuhan Yesus menaruh saya di tubuh ini agar bisa menunjukkan kepada orang-orang bahwa tidak peduli ukuran tubuhmu, kamu berasal darimana, atau apa yang kamu sedang lalui, Tuhan selalu ada ada bersamamu dan tidak akan pernah meninggalkan dirimu. Kamu akan mampu melewati tantangan apapun,” kata Lizzie.
Baca juga:
10 TIPS MEMULAI RENUNGAN KELUARGA YANG PERTAMA BERSAMA ANAK-ANAK SUPER PARENTS
INI BUKTI KALAU ANDA, PARA ORANG TUA LEBIH KEREN DARIPADA AVENGERS!
ANAK MENDAPAT TEKANAN YANG MEMPENGARUHI IMAN MEREKA? LAKUKAN 5 HAL UNTUK MENYELAMATKANNYA
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
