Sekarang lagi ngetop istilah pelakor. Saya sendiri bingung sebenarnya apa artinya kata tersebut. Sampai akhirnya saya mencari tahu bahwa kata “pelakor” ini adalah singkatan dari perebut lelaki orang. Sebenarnya memang perempuan itu sahabat pasangan, tapi karena kondisinya sekarang sudah menikah tentunya patut dicurigai donk kalau mereka masih sering bersama. Ehmm…
Itulah salah satu kasus yang sebenarnya kecil, namun bisa membuat hubungan kita dengan pasangan yang tadinya biasa saja, menjadi dingin. Prinsip yang saya pelajari saat katekisasi atau bina pranikah, diajarkan bahwa sebagai pasangan Kristen yang akan membangun rumah tangga bersama, penting untuk mengingat 2 prinsip ini. Pertama, reimagination the past. Dan yang kedua, remembering the future. Waduh istilah apalagi ini?
Maksud dari reimagination the past adalah bukan menggunakan kesalahan masa lalu untuk mengandai-andai masa depan yang terjadi. Melainkan bagaimana pasangan saling belajar dari masa lalu dan mengampuninya, agar di masa depan tidak lagi berkutat dengan masalah yang sama. “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” Efesus 4:26.
Studi yang dipublikasikan oleh Nature Neuroscience mengatakan kalau selingkuh itu susah sekali dihilangkan. Tapi jangan terlalu beriman sama hal tersebut ya. Berikan pasangan kesempatan untuk berubah. Misalnya salah satu pasangan saat pacaran pernah selingkuh. Nah saat menikah si isteri jadi ketakutan prianya ini akan melakukan hal yang sama lagi karena teringat sejarah masa lalu si suami.
Jika mereka bisa melakukan reimagination the past, si isteri akan mengingat kembali masa lalu kenapa pasangan saya dulu selingkuh. Mungkin karena kurang perhatian. Dan si suami akan kembali mengingat juga janji yang sudah mereka sepakati dahulu, bahwa setelah menikah, tidak akan selingkuh lagi. Sekarang bagaimana isteri bisa berdamai dengan masa lalunya dan mengampuni perbuatan suaminya di masa lalu, kemudian memperhatikan suaminya.
Lalu perubahan ini bukan cuma dilakukan si isteri lho! Si suami juga harus memegang janjinya dengan teguh di masa lalu dan mulai terbuka serta mengerti hati isteri. Selain itu, dengan kita melakukan reimagination the past, kita bisa mengingat perjuangan sebelum menikah dan hal-hal apa saja yang sudah dilalui bersama.
Misalnya perjuangan saat hubungan ditentang oleh kedua orang tua dengan alasan yang tidak jelas, saat melewati sakit penyakit, atau masalah lainnya. Apabila kita sudah bisa kembali bersepakat dan bersatu, dengan begitu keduanya bisa melanjutkan masa depan sesuai dengan kalimat yang kedua, yaitu remembering the future.
Remembering the future adalah ketika kita dan pasangan punya visi misi di kedepannya dalam keluarga. Saat ada masalah sebaiknya kita kembali mengingat bahwa kita punya tujuan yang sama. Salah satunya yaitu untuk bersatu dan menjalani kehidupan rumah tangga bersama sampai maut memisahkan. Atau bisa juga jika mengingat hal lainnya. Misalnya, mendidik anak sampai mereka bisa jadi berkat, menjadi keluarga yang sukses, dan masih banyak lagi.
Nah, berbahaya juga kalau sebagai pasangan yang memiliki masalah ternyata hanya sampai di reimagination the past saja. Yang ada hanya berkutat dengan masalah itu tanpa menyelesaikannya. Jadinya malah cemburuan, curiga, dendam, dan lainnya. Sekarang bagaimana dengan kamu dan pasangan? Mau kan jalani “REMEMBERING THE FUTURE” bersama pasangan dan tentunya TUHAN?!? (CC)
Baca juga:
CARA MENGUBAH KEHIDUPAN PERNIKAHAN SECARA ALKITABIAH
MANAKAH PERBUATAN BAIK YANG LEBIH BAIK MENURUT ANDA, ATASANKAH ATAU SUPIRNYA?
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
