ARTICLE

Tue - Nov 05, 2019 / 984 / Parenting

Hati-hati! Ternyata Gagal Membangun Hubungan dengan Anak Bisa Mengakibatkan Hal Ini

Kalau dia nakal sama aku, bolehkah aku membalasnya?

Pertanyaan diatas adalah salah satu dari banyaknya pertanyaan yang ada di benak anak. Anak dapat belajar dari contoh kasus dan penyelesaianya. Di dalam diri manusia sendiri ada yang namanya ‘LUKA’, baik fisik, pikiran, dan emosi. Misalnya untuk luka fisik, anak terluka pada lututnya karena ia berlari-lari lalu terjatuh, maka anak belajar bahwa perlu berhati-hati saat bermain.

Berbeda lagi dengan luka pikiran. Anak mempunyai pola pikir atau paradigma yang tidak tepat. Nah kalau orangtua tidak mampu membangun hubungan dengan anak dari hati ke hati, anak akan memiliki luka emosi dan pikiran. Luka emosi terjadi karena mereka merasa tidak dikasihi sehingga berkembanglah pola pikir yang tidak sehat.

Baca juga : YUK, AJAR ANAK SEMAKIN MENDEKAT KEPADA KRISTUS DENGAN CARA INI!

Contohnya seperti ini, orangtua menuntut anaknya untuk selalu ranking 3 besar. Ketika ia sudah berusaha semaksimal mungkin dan akhirnya baru mencapai ranking 4, anak langsung dimarah-marahi dan dihukum, tidak ada rasa syukur ataupun penghargaan atas kerja keras mereka.

Sumber : nbcnews

Secara hati, anak mendapatkan  luka emosi, merasa orangtuanya hanya peduli hasil dan tidak mengerti bahwa ia telah berusaha selama ini. Lalu pikiran mereka mulai berubah, saya harus menghalalkan segala cara demi mendapatkan ranking pertama. Ujung-ujungnya anak bisa saja berbuat curang atau bahkan berbohong demi membahagiakan orangtuanya.

Baca juga : SIKAP ANAK BERUBAH? YUK PELAJARI SEBABNYA!

Kedua luka tersebut terjadi karena tidak ada koneksi dari hati ke hati antara orangtua dan anak. Biasanya luka paling banyak yang dirasakan anak adalah luka emosi. Ini terjadi karena orangtua tidak mengajarkan berperilaku atas dasar KASIH, tapi atas dasar RASA TAKUT dan RASA BERSALAH.

Kemampuan ini akan berkembang, jadi sebaiknya sedari dini anak sudah dilatih. Saat anak semakin dewasa, mereka harus bisa mengambil pilihan-pilihan atas dasar tahu mana yang benar dan salah, dan melakukan berbagai macam hal atas dasar KASIH kepada orangtuanya.

Contasia Christie

Content Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK