Di minggu-minggu ini, anak sekolah sedang menjalani ujian. Mungkin sebagian dari parents kerap merasa cemas dengan hasil ujian yang akan diperoleh anak.

Ada saja parents yang mulai kesal ketika anak memperoleh nilai merah dan harus melewati remedial (ujian ulangan). Ada juga parents yang mulai memarahi anak sehingga membuat anak semakin tertekan.

Tetapi rupanya itu bukanlah sikap yang baik dilakukan parents dalam menyikapi hasil rapor anak. Lalu gimana ya?

 

BACA JUGA: SAAT ANAK AJUKAN PERTANYAAN SULIT TENTANG ALKITAB, JAWABLAH DENGAN 3 CARA INI

 

Baru-baru ini viral postingan status dari seorang guru bernama Ibu Nani dari salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) tentang bagaimana seharusnya parents menyikapi hasil rapor anak.

“Ujian anak Anda telah selesai,” tulisnya dalam kolom postingan pertama.

“Saya tahu Anda cemas dan berharap anak Anda berhasil dalam ujiannya.”

“Sekiranya anak Anda lulus menjadi yang teratas, hebat!

“Tetapi bila tidak, mohon jangan rampas rasa percaya diri dan harga diri mereka. Katakan saja “tidak apa-apa itu hanya sekedar ujian”.

“Tapi mohon diingat, di tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman yang tidak perlu mengerti Matematika.

“Ada calon olahragawan, yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika. Ada calon photographer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini.

“Katakan pada mereka tidak penting berapapun nilai ujian mereka, Anda mencintai mereka dan tak akan menghakimi mereka.

“Anak-anak itu diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup ini. Ada calon pengusaha, yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada calon musisi, yang nilai Kimia-nya tak akan berarti.

“Sebuah ujian atau nilai rendah takkan bisa mencabut impian dan bakat mereka. Berhentilah berpikir bahwa hanya dokter dan insinyiur yang bahagia di dunia ini.

“Hormat saya, Wali Kelas,” posting Ibu Nani dalam status viralnya.

 

BACA JUGA: 7 KEBIASAAN BURUK ORANG TUA YANG TIDAK SADAR MENULAR KE ANAK

 

Mengasihi Anak Dalam Baik dan Buruk Keadaannya

Tentu saja mudah bagi parents untuk bersyukur kepada Tuhan ketika anak berhasil atau sukses dalam ujian. Parents bisa melontarkan seribu pujian kepada anak seperti ‘Mama bangga sekali sama kamu nak.” Atau “Puji Tuhan kamu memang anak mama yang paling pinter.” Tetapi bagaimana jika anak Anda mendapat nilai merah dan harus mengulang pelajaran?

Ada begitu banyak faktor yang membuat anak mendapat nilai yang buruk, salah satunya ketidakmampuan anak menguasai pelajaran tertentu. Karena itulah orang tua perlu peka dengan bakatdan potensi yang dimiliki anak dan seberapa besar dukungan yang seharusnya diberikan orang tua untuk anak.

 

BACA JUGA: TIPS PINTAR UBAH ANAK YANG SULIT DIATUR JADI PRIBADI YANG TAKUT AKAN TUHAN!

 

Orang tua yang cukup mengenal anaknya akan menyikapi setiap kegagalan anak dengan bijaksana. Salah satunya adalah mencari cara untuk membuat anak melalui kegagalannya dengan baik. Sembari melakukan hal tersebut, teruslah berdoa supaya anak Anda tidak terlarut dalam kekecewaan.

Sebagai orang tua Kristen, kita perlu menyadari bahwa nilai anak tidak ditentukan dari seberapa sukses dia di sekolah. Tetapi seberapa besarnya kemauan anak untuk mengembangkan karunia yang dia berikan oleh Tuhan dan mau memberikan hidupnya sepenuhnya untuk menghidupi karunia tersebut.

“Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat.” (1 Korintus 7: 17)

 

Lori Mora

Content Writer

Share :