Baru-baru ini, kita dikejutkan oleh kasus grup Facebook 'Fantasi Sedarah' yang memuat konten mengerikan seperti fantasi inses dan kekerasan seksual terhadap anak. Yang lebih mengejutkan, grup ini memiliki ribuan anggota. Artinya, ada banyak orang di sekitar kita yang mungkin terlibat dalam kejahatan seperti ini.
Sebagai orang tua, berita ini harus menjadi alarm keras: predator anak tidak selalu orang asing. Mereka bisa saja orang paling dekat seperti paman, kakek, sepupu, guru les, bahkan orang tua kandung sendiri—orang-orang yang kita anggap 'aman'.
80% kasus pelecehan anak dilakukan oleh orang yang dikenal korban (data KPAI).
Pelaku sering kali membangun kepercayaan dulu sebelum bertindak—dengan memberi hadiah, perhatian berlebihan, atau mengajak 'bermain khusus'.
Anak sering bungkam karena diancam, dimanipulasi, atau tidak paham bahwa yang dialaminya adalah kekerasan.
Sebagai orang tua, kita tentu ingin melindungi anak dari bahaya. Tapi perlindungan itu tidak cukup hanya dengan berkata, “Jangan ngobrol sama orang asing ya.” Karena ternyata, banyak predator seksual yang justru mendapat kepercayaan dari anak maupun orang tua. Mereka bisa sangat manipulatif, berpura-pura baik, dan memanfaatkan celah kepercayaan yang diberikan.
BACA JUGA: Ketahui 4 Faktor yang Membuat Anak Rentan Alami Kekerasan Seksual
Ingin selalu berduaan dengan anak
Sering memeluk/mencium lebih dari sekadar kasih sayang
Memberi hadiah tanpa alasan jelas
'Aku nggak mau ikut les kalau om/tante yang ngajar!'
Jangan paksa! Tanya perlahan: 'Kenapa? Apa yang om/tante lakukan?'
Mimpi buruk
Tiba-tiba takut gelap
Menjadi agresif atau pendiam
Jika ada firasat aneh tentang seseorang, jangan abaikan, coba untuk lebih waspada dengan percaya pada insting dan cari tahu. Terkadang Tuhan bisa memberikan sinyal melalui insting dan perasaan.
Cek riwayat pencarian atau chat-nya. Banyak predator yang mulai merayu lewat game online atau media sosial.
BACA JUGA: Kenali 6 Tanda Anak Alami Kekerasan Seksual
'Tubuhmu milikmu. Tidak boleh ada yang pegang area tertutup baju.'
'Kalau ada yang bikin tidak nyaman, teriak 'JANGAN!' dan lapor ke Mama/Papa.'
'Janji ya, apapun yang kamu alami, kamu harus selalu jujur dan terbuka sama Papa/Mama, dan Mama/Papa nggak akan marah.'
Puji anak ketika ia berani bercerita.
Predator sering membangun hubungan emosional dulu. Awasi interaksi anak dengan:
Pengasuh
Keluarga besar bahkan pasangan atau orang tua dari si anak itu sendiri
Tutor privat
Bukan curiga, tapi waspada dan bijak.
BACA JUGA: Jangan Sampai Anakmu Jadi Korban Kekerasan Seksual! Parents Wajib Melek!
Pasang parental control
Ajarkan anak tidak share foto/video pribadi
Hubungi polisi (110) atau Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) (1500-771)
Jangan diam demi 'menjaga nama keluarga'—nyawa anak lebih penting!
Kasus 'Fantasi Sedarah' mengingatkan kita bahwa kejahatan seksual ada di mana-mana. Tapi sebagai orang tua, kita bisa:
- Edukasi diri tentang tanda-tanda predator
- Ajarkan anak melindungi dirinya
- Jadi tempat paling aman bagi anak untuk bercerita
Karena satu anak yang terselamatkan hari ini, bisa menjadi generasi yang menyelamatkan dunia di masa depan.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK