Petrus adalah murid Yesus yang penuh semangat,

tapi juga pernah jatuh dalam kegagalan besar. Ia menyangkal Yesus tiga kali, namun kemudian dipulihkan dan dipakai luar biasa. Kisahnya menyimpan pelajaran berharga bagi kita:

1. Semua Orang Bisa Jatuh

Petrus yang dikenal berani pun pernah menyangkal Yesus karena takut. Ini mengingatkan kita bahwa siapa pun bisa gagal, bahkan orang yang tampak paling kuat sekalipun.

2. Rasa Bersalah Itu Nyata, Tapi Bukan Akhir

Setelah ayam berkokok, Petrus menangis pahit. Ia sadar kesalahannya. Kita pun sering merasa hancur saat gagal. Namun, rasa bersalah seharusnya membawa kita kembali pada Tuhan, bukan menjauh dari-Nya.

3. Yesus Selalu Memberi Kesempatan Kedua

Yesus tidak meninggalkan Petrus dalam rasa malu. Ia justru menemuinya di tepi danau, menanyakan kasihnya, dan meneguhkan panggilannya kembali. Tuhan juga mau memulihkan kita, tidak peduli seberapa besar kegagalan kita.

BACA JUGA : Orangtua Adalah Teladan Iman yang Hidup

4. Pemulihan Membawa Tanggung Jawab Baru

Setiap jawaban kasih dari Petrus diikuti dengan perintah Yesus: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Pemulihan bukan sekadar dihibur, tapi juga ditugaskan kembali untuk melayani.

5. Kegagalan Bisa Jadi Awal dari Pelayanan yang Lebih Kuat

Setelah dipulihkan, Petrus menjadi pemberita Injil yang penuh kuasa. Dari penakut, ia berubah jadi rasul yang berani. Kegagalan yang diubahkan Tuhan justru menjadi dasar kekuatan barunya.

Kisah Petrus menunjukkan bahwa kegagalan bukan titik akhir. Yesus selalu siap memulihkan dan memakai kita kembali. Jadi, jangan berhenti pada rasa bersalah. Bangkitlah, karena kasih Tuhan lebih besar daripada kegagalanmu.

Miranda Rachel

Penulis Konten

Share :