ARTICLE

Tue - Jun 29, 2021 / 1048 / Parenting

Cara Mudah Membangun Komunikasi dan Keterbukaan Anak Agar Mereka Menjadi Anak Penurut

Seberapa sering Superparents mengobrol dengan anak? Seharusnya karena anak sekolah di rumah dan sebagian besar Superparents WFH, waktu mengobrol menjadi lebih banyak ya. Tapi kenyataannya tidak semuanya begitu. Ada anak yang setelah selesai sekolah online, ia lanjut bermain game online atau menonton di kamarnya tanpa keluar kamar. Ya keluar kamar kalau ada butuhnya saja.

Namun sayangnya, hal ini membuat kedekatan antara orang tua dan anak menjadi berjarak. Hubungan pun menjadi kurang baik. Anak menjadi kurang peka dengan kondisi orang tua, tidak mau mendengarkan nasihat, bahkan merasa tidak ada keterikatan dengan orang tuanya. Untuk saat ini mungkin Superparents belum merasakan dampaknya, tapi kedepannya masa depan Anda dan anak ditentukan dari hubungan saat ini.

Baca juga : MENGENAL PENYEBAB STRES PADA ANAK DAN CARA MENGATASINYA MENURUT ALKITAB

Sebenarnya anak akan terbuka dan nyaman berkomunikasi dengan kita, jika…

  1. Anak dianggap dan bukan diremehkan

Anak akan merasa diremehkan ketika orangtua sibuk dengan urusannya sendiri. Contohnya, saat orangtua bicara dengan orang lain, mereka merasa ‘disingkirkan’ saat mereka mulai diposisikan di meja yang berbeda.

Supaya akan merasa diterima, usahakanlah berbicara dengan melakukan eye contact, dan fokus mendengarkan anak tanpa memikirkan nasihat terlebih dahulu. Selain itu berbicaralah dengan sopan dan tegas. Jangan meneriaki anak dengan suara yang keras atau membentak.

 

  1. Anak harus didengarkan dan bukannya diusir

Tanpa sadar orangtua dengan tega bisa menghukum anak dengan hukuman yang cukup berat seperti memberinya banyak tugas, membentak atau mengurungnya di kamar. Yang paling sadis, mengusir anak dari rumah.

Alih-alih membuat hubungan anak orangtua makin parah, lebih baik memberikan bimbingan atau respon yang baik untuk menghadapi kesalahan anak. Ingat, perasaan anak tidak pernah salah, yang bisa salah adalah respon orangtua terhadap perasaan anak.

 Baca juga : STRES JADI ORANG TUA, MUNGKIN ANDA MENGALAMI PARENTAL BURNOUT! ATASI SECEPATNYA

  1. Anak butuh dibimbing bukannya dikontrol ketat

Tanpa sadar ada banyak orangtua yang terlalu overprotektif terhadap anak. Rasa sayang yang berlebihan justru membuat orangtua salah memakai pola asuh yang tepat. Mereka mulai menetapkan aturan ketat ke anak, memastikan anak patuh, memaksa anak melakukan apa yang orangtua mau tanpa memikirkan atau menanyakan keinginan anak lebih dulu.

Padahal, hal yang paling dibutuhkan anak dari orangtuanya adalah bimbingan. Anak yang bahkan sudah memasuki usia remaja sangat membutuhkan hal ini.

Masih banyak hal yang bisa memperbaiki hubungan dan kedekatan antara kita dan anak-anak. Intinya adalah komunikasi adalah jembatan bagi pemulihan hubungan kita dengan anak.

Ingin belajar lebih lengkap bagaimana “Menolong Anak Nyaman Terbuka dan Mendengarkan Orang Tua”? Ayo bergabung bersama orang tua lainnya dalam Webinar #BeraniBergerak Jadi Papa Mama Hebat untuk Anakku! Klik link di bawah ini.

DAFTAR

 

Contasia Christie

Content Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK