Tidak mudah membawakan sekolah Minggu yang sempurna sesuai dengan rencana yang kita sudah susun sebelumnya. Kakak sudah menyiapkan semua bahan mengajar, firman Tuhan, dan alat-alat peraga maupun permainan. Eh tapi pada saat sekolah Minggu, semua yang direncanakan tidak berjalan dengan semestinya.

Terkadang memang suatu hal yang sudah kita rancangkan tidak bisa berjalan sesuai dengan apa yang dipikirkan, tapi kita bisa lho mengatasinya dengan 5 cara ini:

 Baca juga : CARA MEMPERINGATI PASKAH SECARA SPESIAL BERSAMA SUPERBOOK!

1. Mengharapkan yang tidak terduga

Kita tidak tahu ketika hal yang tidak terduga terjadi, tapi kita sebenarnya tahu kalau itu akan terjadi lho. Jadi bersiap ya misalkan hal tersebut terjadi. Jangan terlalu berpikir kalau semua rencana akan berjalan mulus seperti kelihatannya, kita kan juga belajar dari gangguan yang muncul agar kedepannya mudah untuk menghadapinya.

 Sumber: Dr Nicholas Jenner

2. Tumbangkan tentang pemahaman perfeksionisme

Ada saja guru sekolah Minggu yang pada saat semua rencananya tidak berjalan lancar menjadi frustasi dan stress, tapi ya proses belajar mengajar harus tetap berlangsung ya. Anak-anak memang harus belajar, sama seperti kita. Kita harus memiliki semangat untuk belajar sama seperti mereka kak.

Kalau kita berkutat dengan rasa frustasi dan stress kita, jangan-jangan kita sebenarnya sudah menjadikan harapan atau ekspektasi hasil kita sebagai berhala yang harus dicapai. Patahkan pemikiran itu, jadilah kakak guru yang fleksibel dan mampu beradaptasi dalam kondisi apapun ya kak. Dengan begitu, kakak juga sudah menjadi teladan bagi anak-anak untuk lebih kreatif dan mampu bertahan dalam situasi serta kondisi apapun.

 

3. Ganti ekspektasi kakak dengan niat.

Ekspektasi yang tidak terpenuhi menyebabkan kekecewaan. Kekecewaan yang menumpuk menyebabkan keputusasaan dan bisa berbuah menjaid depresi. Kalau kita terlalu kaku di kelas, kita kan mudah sakit hati. Kita tidak bisa mengendalikan semuanya, cuaca, kondisi kelas, perilaku anak, dll.

Alih-alih harus menyampaikan firman ini dengan cara A, tapi karena ada anak yang berantem firman jadi kurang didengarkan anak lainnya. Mereka sibuk melihat pertengkaran. Kakak bisa mengubah pertengkaran ini menjadi ajang contoh dan teladan bagi anak yang dikoneksikan kepada firman Tuhan. Jadilah guru yang kreatif ya..

Sumber: Crosswalk.com

4. Percaya kepada Tuhan yang berdaulat saat itu

Masih ingatkah dengan pemahaman perfeksionisme yang tadi harus ditumbangkan? Nah kita harus melibatkan Tuhan dalam segala kegiatan sekolah Minggu sebagai satu-satunya yang berdaulat. Jika kita membiarkan rasa frustasi dan kekecewaan karena kelas tidak berjalan dengan semestinya, berarti kita membiarkan berhala menang atas iman kita.

Amsal 16:3 mengatakan, “serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu.”

  Baca juga : 6 CARA PENTING SUPAYA CERITA ALKITAB BISA DIMENGERTI DAN DISUKAI OLEH ANAK

5. Ajarkan kepada anak untuk kemungkinan menoleransi  

Selain kita sebagai guru, kadang anak-anak juga ikutan kesel lho kalau rencana belajar mengajarnya terusik. Misalkan sudah ada rencana untuk belajar firman Tuhan di luar ruangan sambil bermain dan praktek di lapangan. Tapi karena hujan deras, rencana ini terpaksa batal dan harus memanfaatkan ruangan yang ada di kelas.

Nah ajarkan anak untuk bisa menerima hal ini kak. Bahwa rencana kita tidak selamanya bisa berjalan dengan baik. Caranya mudah, kakak bisa menyiapkan kegiatan lain di kelas yang juga bisa mendukung belajar dan sama menyasyikkannya seperti di luar kelas. Latihlah anak juga untuk mempunyai pemahaman bahwa dengan cara apapun mereka tetap bisa menikmati sekolah Minggu.

Contasia Christie

Content Writer

Share :