Adalah waktu emas untuk menanamkan nilai-nilai penting dalam hidup anak. Mereka sedang membentuk jati diri, membangun cara pandang, dan menyerap banyak hal dari lingkungan. Tapi tantangan zaman sekarang berbeda: banyak anak yang pintar, tapi rapuh. Berani di dunia maya, tapi takut menghadapi dunia nyata.
SuperParents, sebagai orangtua, kita perlu menyadari bahwa membesarkan anak bukan hanya soal nilai rapor yang bagus, tapi bagaimana mereka bertumbuh jadi pribadi yang kuat di dalam Tuhan dan siap menghadapi hidup.
Anak perlu tahu siapa dirinya di hadapan Tuhan. Bahwa mereka diciptakan dengan tujuan, dan mereka berharga bukan karena penampilan, popularitas, atau pencapaian.
'Aku diciptakan Tuhan dengan maksud yang baik.'
Ajarkan anak bahwa tidak apa-apa untuk merasa kecewa, gagal, atau sedih. Tapi jangan biarkan mereka berhenti di sana. Bantu mereka bangkit, belajar dari kesalahan, dan mencoba lagi.
Contoh kecil: biarkan anak menyelesaikan masalah dengan teman sebelum kita turun tangan terlalu cepat.
Di tengah dunia yang makin individualistis, anak perlu belajar peduli. Latih empati sejak kecil—dengan mengajak berbagi, mendengarkan orang lain, dan memahami bahwa setiap orang punya perasaan yang perlu dihormati.
Anak yang punya empati akan lebih siap membangun relasi sehat dalam hidupnya.
BACA JUGA : Tuhan Bisa Bicara Lewat Hal Kecil – Yuk, Latih Anak untuk Menyadarinya
Anak perlu dibekali nilai yang kokoh agar tidak mudah terbawa arus. “Semua teman main game ini kok!” bukan alasan untuk ikut. Ajarkan mereka untuk berani berkata 'tidak' pada hal yang tidak sesuai nilai Tuhan.
Ajarkan: 'Yang benar tetap benar, meski semua orang bilang salah.'
Internet bisa membentuk atau menghancurkan karakter anak. Mereka perlu tahu mana konten yang baik, mana yang perlu dihindari. Jangan biarkan anak belajar sendiri dari dunia maya dampingilah mereka.
Ajak anak diskusi soal apa yang mereka lihat, bukan hanya membatasi.
Anak tidak bisa terus bergantung. Ajarkan mereka untuk mengerjakan tugas, bereskan mainan sendiri, dan mengakui kesalahan. Kemandirian kecil hari ini membentuk tanggung jawab besar esok hari.
Biasakan: tanggung jawab kecil = karakter besar.
Nilai ini yang paling utama. Ajarkan anak untuk mengenal Tuhan, percaya pada firman-Nya, dan hidup sesuai kebenaran. Bukan hanya hafal ayat, tapi menghidupi nilai itu dalam keseharian.
Misalnya: belajar jujur, berani minta maaf, dan memaafkan.
SuperParents, membesarkan anak di era sekarang memang penuh tantangan. Tapi saat kita menanamkan nilai-nilai ini sejak dini, kita sedang mempersiapkan generasi yang bukan hanya pintar—tapi tangguh, bijak, dan penuh kasih.
Karena anak-anak kita bukan hanya penerus masa depan, tapi terang di dunia ini
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK