ARTICLE

Thu - Aug 23, 2018 / 2553 / Inspirational

Belajar Terus Mengejar Mimpi Tanpa Putus Asa dari Rebecca, Penari Balet Indonesia

Siapa yang tidak bangga kalau anaknya berprestasi dan menjadi panutan bagi anak-anak lain di seluruh dunia? Indonesia patut berbangga karena mempunyai anak-anak berprestasi yang mengharumkan nama bangsa, salah satunya Rebecca Alexandria Hadibroto.

Berkancah di dunia tari, terutama balet bukanlah hal yang mudah. Seseorang harus memiliki modal yang cukup untuk membeli peralatan dan mengikuti kelas pelajarannya. Balet termasuk kelas menari yang dianggap mewah sehingga Rebecca yang tidak memiliki cukup dana, harus berusaha mendapatkan sponsor agar bisa membeli sepatu balet pointe.

Baca juga : VIRAL JONI SI PEMBERANI! SAMA SEPERTI DAUD, JONI PUNYA 4 POIN PENTING INI

Rebecca adalah anak pertama di Indonesia yang pernah diundang pada final Youth America Grand Prix (YAGP). YAGP adalah kompetisi tari internasional yang terbesar di dunia yang memberikan beasiswa lebih dari $300.000 setiap tahunnya kepada para pemenangnya. Ketika Rebecca berkompetisi dalam YAGP ini, ia memenangkan hampir semua bagiannya.

“Tahun lalu, Rebecca pernah ikut kompetisi internasional pertamanya di Hong Kong, The Asian Grand Prix. Ia memenangkan medali emas. Lalu kita bawa ia ke kompetisi lainnya di Malaysia, International Ballet Grand Prix, dan ia juga memenangkan medali emas.” Papar pelatihnya, Claresta Alim.

“Saya berumur 11 tahun. Saya mulai menari sejak umur 2 ½ tahun. Saya suka balet karena punya gerakan yang indah dan banyak tantangannya. Saya selalu berkompetisi dengan diri sendiri dan pelatih saya, soalnya orang tua saya mempunyai keterbatasan dana, jadi saya tidak pernah meminta kepada mereka. Saya sangat bersyukur karena tetap bisa melanjutkan pendidikan balet ini. Saya tahu balet itu sangat mahal, apalagi di Indonesia dianggap mewah.” Jelas Rebecca.

Sumber: IDN Times

Menurut Claresta, Rebecca adalah anak yang rendah hati. Ia berasal dari keluarga yang miskin. Teman-temannya disekolah punya gadget, sedangkan ia tidak. Ia seringkali di-bully oleh teman-temannya. Rebecca selalu berusaha sekuat tenaga dalam mengejar impiannya.

Ada kisah yang menarik. Suatu hari teman-teman Rebecca membawa makanan yang enak ke sekolah, sedangkan ia hanya membawa 2 kentang rebus. Staff di sekolahnya bertanya kepada Rebecca, apakah ia kenyang dengan hanya memakan 2 buah kentang? Dan Rebecca menjawab, iya, soalnya mama bilang kalau makan ini saya akan kenyang. Ia tetap bersyukur karena masih mempunyai makanan walaupun hanya kentang.

Bukan hanya itu saja, ada kisah memilukan yang Rebecca pernah alami. Dua tahun lalu, ia bersama ibunya pergi ke gereja dengan mengendarai sepeda motor. Tiba-tiba di perjalanan, sebuah angkot menabrak mereka. Wajah ibunya berlumuran darah, sedangkan Rebecca sendiri terluka di kaki kanannya sehingga sangat sakit sekali jika dipakai berjalan. Saat itu ia sangat putus asa dan sedih. Ia berusaha senang tapi tidak bisa. Namun hari berganti hari, ibunya pulih dan kaki Rebecca juga sembuh. Rebecca kembali menari balet lagi.

Baca juga : 5 CARA AMPUH UNTUK MENGENALKAN TUHAN SEDARI DINI KEPADA ANAK, COBA YUK!

Jordan Matter, seorang fotografer terkenal di Amerika tertarik untuk mendokumentasikan Rebecca menjadi sebuah karya fotografi yang indah. Jordan terkagum-kagum dengan Rebecca yang walaupun masih kecil, ia seperti sedang memfoto seorang profesional. Rebecca mampu mempraktekkan tekniknya dengan sempurna.

Jadi, jika kamu punya mimpi dan berusaha mewujudkannya, kamu akan mendapatkannya. Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita berusaha, berdisiplin, dan percaya kita mampu. Teruslah berusaha sambil berdoa, agar Tuhan membantumu mewujudkan mimpimu!

“Saya pernah hampir putus asa. Tapi saya teringat pesan orang tua saya, jika kamu punya mimpi yang besar, kamu mampu menggapainya. Saya selalu berdoa supaya bisa memberikan yang terbaik.” Pesan Rebecca kepada semua anak di Indonesia. (CC)

KLIK DI BAWAH UNTUK BAGIKAN ARTIKEL INI.

Contasia Christie

Web content Superbook
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK