ARTICLE

Sun - Feb 26, 2023 / 845 / Parenting

Belajar Dari Kasus Mario Dandy, Pentingnya Ajarkan Anak Hormati Orang Lain

Kasus penganiayaan anak pejabat pajak Mario Dandy Satriyo terhadap putra salah satu pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina, David belakangan ini ramai dibahas. David harus terkapar koma setelah mendapat hajaran dari Mario Dandy di sebuah perumahan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin, 20 Februari 2023 lalu.

Mario Dandy dan David diketahui terlibat masalah asmara dengan seorang perempuan bernama Agnes, yang merupakan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Akibatnya, Mario nekad menghajar David.

Ini adalah salah satu kasus yang melibatkan anak-anak remaja kita. Setiap orang tua pasti kuatir dan takut jika membayangkan anak-anaknya terlibat perilaku yang mengancam nyawa orang lain bukan?

Sebelum menyalahkan perilaku anak yang sembrono, kita harus mulai berbicara tentang pengasuhan orang tua. Tidak ada anak yang secara alami tumbuh dengan karakter yang baik. Mereka harus dilatih untuk berperilaku baik ketika berada di tengah lingkungan sosial. Mengingatkan anak tentang apa yang harus dilakukan tidak sama dengan melatih mereka untuk terbiasa melakukan hal yang baik.

Kitab Ulangan 21: 18-21, mencatat bahwa orang tua punya hak untuk mendisiplin atau menghukum anak yang berlaku berontak dan tidak taat. Usia remaja menjadi masa-masa kenakalan dan pemberontakan pada anak. Saat anak tidak bisa menaati orang tua di rumah, maka karakter tersebut akan berimbas pada hubungannya dengan orang-orang di luar rumah. Orang tua perlu membentuk karakter anak yang penuh dengan sopan santun, rasa hormat dan kelemahlembutan. Anak yang keras kepala dan pemberontak perlu mendapatkan pendekatan yang persuasif untuk meluluhkan sikap tersebut.

'Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya.' (Amsal 29: 15)

Ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan untuk membantu anak bertumbuh dengan karakter yang baik, khususnya memiliki sikap hormat terhadap orang lain, diantaranya:

1. Teladani perilaku hormat satu sama lain di rumah

Anak-anak belajar rasa hormat lewat disiplin dan teladan orang tua setiap hari. Anak perlu melihat papa dan mama saling memperlakukan dengan hormat. Dengan itu anak akan belajar untuk melakukan hal serupa kepada orang tua maupun orang lain.
Berikut beberapa cara yang papa mama bisa lakukan untuk membentuk anak yang punya sikap hormat:
- Jangan berdebat dengan anak, tetapkan batasan yang jelas dan konsekuensi yang jelas jika batasan dilanggar.
- Hormati anak dengan memberikan perhatian pada pemikiran dan pendapat mereka, hindari kata-kata meremehkan dan kekerasan fisik.
- Bicaralah dengan anak tentang perilaku yang diharapkan, dan jelaskan mengapa perilaku itu harus dia hidupi sedari kecil.
- Konsisten dalam memberikan disiplin, jangan mengancam tanpa tindakan, konsekuensi harus dijalankan setiap kali batasan dilanggar.
- Ajak anak untuk menyampaikan pendapat mereka dengan hormat, dan ajari mereka untuk berbicara dengan sopan ketika berbicara dengan orang dewasa.
- Ajarkan anak untuk memperhatikan kebutuhan dan perspektif orang lain, hindari berpikir bahwa hidup hanya tentang diri sendiri.

2. Menunjukkan kerendahan hati kepada orang lain

Orang tua menjadi orang terdekat yang sangat mudah di-copy oleh anak. Saat papa mama menjadi anak yang rendah hati dan menaati kakek neneknya, maka anak akan belajar untuk melakukan hal serupa kepada orang yang lebih tua.
Anak juga akan dibentuk menjadi pribadi yang sopan ketika orang tuanya berlaku sopan kepada orang lain. Dengan memiliki karakter ini, anak mengakui keberadaan orang lain yang tidak kalah berharga dan penting dari dirinya sendiri.
Hati seorang anak masih sangat mudah dibentuk. Jadi mulailah membentuk karakter anak sejak dari usia belia agar kelak saat beranjak dewasa, anak bertumbuh menjadi pribadi yang berbudi pekerti yang baik, bertutur yang sopan dan berperilaku yang benar.

Superbook Admin

Official Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK