ARTICLE

Tue - Oct 01, 2024 / 590 / Parenting

Bangun Percaya Diri Anak: 5 Cara Cegah Anak Jadi Korban Pelecehan

Di dunia yang penuh dengan berbagai macam tantangan, kita harus membekali anak dengan kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri, terutama dari bahaya pelecehan. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah mengajarkan anak untuk berani mengatakan “tidak” dan melapor ketika merasa tidak nyaman atau dalam situasi yang mencurigakan.

Mengapa Edukasi Ini Penting?

Pelecehan pada anak, baik fisik maupun verbal, bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Sering kali, pelaku pelecehan adalah orang-orang yang dikenal oleh anak, seperti kerabat, teman, atau bahkan pengasuh. Pelecehan pada anak sering kali juga terjadi karena anak merasa takut atau tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Mereka mungkin merasa terjebak dalam situasi di mana mereka takut berkata 'tidak', takut dihukum, atau takut membuat orang dewasa marah. Oleh karena itu, penting bagi anak untuk memahami haknya atas tubuh dan perasaannya sendiri. Anak harus tahu bahwa mereka boleh dan harus mengatakan “tidak” jika ada orang yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

Sebagai orang tua, SuperParents perlu memberikan ruang bagi anak untuk terbuka dan berkomunikasi dengan jujur. Jika mereka merasa aman berbicara dengan kita, mereka lebih mungkin melapor jika ada situasi yang mencurigakan atau berbahaya.

Cara Mengajarkan Anak Berani Berkata “Tidak”

1. Ajar Anak Mengenal Batasan Diri

Ajarkan anak untuk memahami bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri. Tidak ada yang boleh menyentuh tubuh mereka tanpa izin, termasuk orang dewasa. Berikan mereka pemahaman tentang batas-batas pribadi, misalnya dengan mengatakan, 'Ini tubuhmu, kamu punya hak untuk berkata tidak jika ada yang ingin menyentuhmu tanpa izin.'

2. Gunakan Bahasa Sederhana dan Jelas

Berikan penjelasan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak sesuai dengan usia mereka. Misalnya, katakan bahwa jika ada seseorang yang menyentuh mereka dengan cara yang membuat mereka merasa tidak nyaman, dan menyentuh dibagian yang tidak boleh disentuh orang lain, mereka harus segera berkata 'tidak', menjauh, dan melapor kepada orang tua. Jelaskan bahwa penting bagi mereka untuk tidak menyimpan rasa takut sendiri. Misalnya, katakan, 'Jika kamu merasa ada sesuatu yang salah, ceritakan langsung ke mama atau papa, ya.'

BACA JUGAJangan Sampai Anakmu Jadi Korban Kekerasan Seksual! Parents Wajib Melek!

3. Latih dengan Contoh Nyata

Latih anak dengan contoh nyata. Misalnya, tanyakan pada mereka, “Apa yang akan kamu lakukan jika seseorang memintamu melakukan sesuatu yang membuatmu merasa tidak nyaman?” Ajak anak untuk berlatih bagaimana mereka bisa menolak dengan tegas tetapi tetap sopan.

4. Bangun Komunikasi Terbuka

Anak-anak perlu tahu bahwa mereka selalu bisa datang kepada SuperParents untuk berbicara tentang apa pun, termasuk hal-hal yang membuat mereka takut atau bingung. Tunjukkan bahwa kita akan selalu mendukung mereka dan tidak akan marah jika mereka melapor.

5. Tingkatkan Rasa Percaya Diri Anak

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah pelecehan adalah dengan memperkuat rasa percaya diri anak. Anak yang percaya diri lebih mungkin untuk berbicara dan melapor ketika sesuatu tidak beres. Pujilah anak ketika mereka bersikap tegas dalam situasi sehari-hari, agar mereka merasa nyaman mengatakan “tidak” di situasi yang lebih serius.

Mengapa Harus Segera Diajarkan?

SuperParents, anak-anak yang diajarkan untuk berani berkata “tidak” dan berbicara terbuka lebih cenderung terhindar dari pelecehan. Anak yang tidak diberikan pemahaman tentang hak atas tubuh mereka sering kali menjadi korban karena tidak tahu bahwa mereka bisa menolak. Semakin dini kita mengajarkan mereka untuk berbicara, semakin besar kemungkinan kita bisa mencegah sesuatu yang lebih buruk terjadi.

Jangan menunggu sampai terlambat, SuperParents. Edukasi tentang berkata “tidak” dan berani melapor adalah salah satu bentuk perlindungan yang paling ampuh. Dengan bimbingan dan kasih sayang kita, anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan aman dari bahaya pelecehan. Ayo mulai ajarkan anak kita dari sekarang! Yuk Klik dan nonton video berikut untuk sadar bahwa kemajuan teknologi mempunyai dampak besar, begitu juga untuk anak-anak!

Audreyline S. Candy

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK