Siapa yang bulan ini merayakan Hari Anak Nasional dengan menjawab #tantangansuperbook? Nah tahukah kakak kalau kita sebenarnya sedang menghadapi tantangan yang sangat teramat besar di generasi anak ini! Bahkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun merangkum 4 masalah anak yang perlu menjadi perhatian kita semua.
Permasalahan ini tidak hanya dirasakan oleh anak-anak di kota saja lho, di pelosok pun masalah yang dihadapi tidak jauh berbeda. Oleh karena itu, kita yang terpanggil untuk generasi ini perlu tahu apa saja yang bisa menimpa anak-anak ini:
Kejahatan seksual saat ini mulai menunggangi media sosial. Orangtua perlu penanganan dan pengawasan ketat kepada anak-anak yang sudah mengenal media sosial. Apalagi sekarang sedang marak kasus grooming pada anak. Grooming memang terbilang modus baru.
Baca juga : TRIK CERDAS MENEGUR ANAK PRASEKOLAH DI SEKOLAH MINGGU
Biasanya pelaku berkomunikasi dengan si anak. Lalu ketika mereka sudah dekat barulah si pelaku menyuruh anak untuk melakukan hal-hal yang ia perintahkan. Misalnya membuka pakaian, mengirimkan gambar telanjang atau alat kelamin, bahkan menyentuh bagian intimnya.
Selain fungsi proteksi dari orangtua, pemahaman yang mendalam tentang agama juga dibutuhkan. Ketika anak dekat dengan Tuhan dan tahu bahwa perbuatan itu salah, maka anak tidak akan melakukannya.
Walaupun dalam Kristen tidak mengenal perceraian, tapi nyatanya masih ada saja orangtua yang bercerai tanpa mempedulikan masa depan anaknya. Anak menjadi terabaikan dan perkembangannya terhambat. Hal ini perlu menjadi perhatian kita semua, karena jika kakak menghadapi anak korban perceraian, ia harus dikuatkan secara rohani maupun psikologisnya.
Kejahatan berbasis siber tidak hanya merugikan saat ini, namun juga di masa yang akan datang. Tak jarang untuk menutupi pelaku utama, bisa saja anak diajak melakukan kejahatan tanpa anak sadari. Misalnya penipuan, jual beli barang terlarang, prostitusi online, dll. Dampaknya untuk anak bisa berbahaya di masa depan, seperti terganggu secara psikologis dan mentalnya.
Baca juga : ALASAN PALING MENGEJUTKAN KENAPA GURU SEKOLAH MINGGU BERHENTI MELAYANI
Paparan radikalisme bisa datang dari mana saja dan mempengaruhi pola pikir anak. Apalagi kalau anak sudah mengenal internet dan media sosial. Sebagai orangtua dan kakak guru sekolah Minggu, kita perlu berhati-hati dan mengawasi pergaulan serta apa yang mereka pelajari dari internet. Selain itu pemahaman akan firman Tuhan juga harus ditanamkan kepada anak dengan kuat agar mereka tidak mudah dipengaruhi doktrin ataupun ajaran yang salah.
Superbook sendiri punya panggilan sangat besar untuk generasi anak saat ini karena melihat permasalahan yang terjadi. Selain melayani gereja, Superbook juga membantu mengembangkan dan mendorong sekolah Minggu agar memiliki peran yang penting dalam pendidikan kerohanian anak. Tapi kami tidak bisa berjalan sendiri.
Superbook ingin mengajak kakak untuk terlibat menjadi Superbook Warriors dengan target memuridkan dan melayani 450.000 anak di Indonesia! Apabila kakak terpanggil untuk bergabung dalam kegerakan ini, kakak bisa klik link yang tertera di bawah ini.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
