Emas dan Permata tak hanya ditemukan ditoko emas, tapi emas permata bisa juga ditemukan ditempat tersembunyi dipedalaman, jauh dari keramaian kota, jauh dari hingar bingarnya lampu mewah, jauh dari gedung mewah dan megah bertingkat. Ya,  itu yang kami simpulkan dalam perjalanan kami, Tim Fasilitator Superbook Batam, saat berkunjung ke Gereja Kristen Bahtera Injil, salah satu gereja dari ratusan gereja yang ada di Batam yang telah menggunakan kurikulum Superbook, pada hari Sabtu tgl 11 Februari 2017 yang lalu. Letak gereja GKBI, lebih kurang 15 menit dari bandara Hang Nadim Batam, namun tepat di depan perumahan Legenda Malaka, kami menyusuri jalan tanah bertapak, berbatuan, berlobang dan becek karena hujan. Masuk kedalam hutan lindung sekitar 3 km maka tibalah kami di Gereja Kristen Bahtera Injil . Bangunan gereja yang sangat amat sederhana. Lantainya terbuat dari tanah liat, harus ditutup dengan kain bekas spanduk yang dikumpulkan oleh bapak pendeta. Kursi bekas sekitar 10 buah, dan kursi kayu terbuat dari bekas palet yang dikumpulkan oleh Bapak Pendeta dibuat menjadi kursi tempat duduk anak-anak sekolah minggu. Namun tetap saja sebagian besar anak-anak sekolah minggu harus duduk beralaskan spanduk bekas pada saat bersekolah minggu. Dinding Gereja terbuat dari karung plastik yang telah dijahit dan diikatkan pada kayu bulat kecil yang ditancapkan ketanah sebagai penahan dan atapnya pun terbuat dari bahan karet, namun sungguh tak disangka rumah ibadah yang amat sangat sederhana ini ternyata sangat berdampak dan berbuah.

Banyak pengalaman dan kisah kesaksian menarik yang kami dapatkan dari gereja ini.  Bahwa bangunan gereja tersebut adalah rumah milik seorang ibu “saudara sepupu” yang dipinjamkan ke Bapak Pendeta, karena si ibu merasa senang dengan perubahan anaknya setelah mengikuti Sekolah Minggu Superbook.

Menurut kesaksian dari Bapak Pdt. Ferdy Tulung S.Th, saat pertama kali memulai pelayanan ditempat itu hanya ada 8 orang anak, namun semangat untuk melayani anak-anak disana tidak pernah surut. Bahkan begitu memperoleh modul Superbook, semangat untuk membangun anak -anak tersebut semakin tinggi. Adapun hal yang paling miris adalah minimnya sarana (tidak ada listrik) dan laptop. Doa dan harapan tetap dipanjatkan, bahkan doa puasa tak henti-hentinya. Dua bulan sudah modul Superbook ditangan, mujizat pun terjadi untuk kemuliaan Tuhan.  Seseorang mengirimkan perpuluhan ke rekening pak ferdy sebesar Rp 4.500.000,-.  Puji Tuhan akhirnya Laptop bisa dibeli, sehingga anak-anak dapat menikmati video modul Superbook.

Dalam kurun waktu 3 bulan, jumlah anak yang 8 orang sudah bertambah menjadi 23 orang, bahkan 8 diantaranya adalah anak yang berasal dari keluarga yang belum mengenal kasih Tuhan Yesus.

Pak Pendeta juga meminta kami berdoa untuk kelangsungan gerejanya, karena ternyata saat ini si pemilik rumah sedang bergumul untuk menjual rumah tersebut karena sedang kekurangan biaya  setelah ditinggal pergi oleh suaminya. Enam juta rupiah memang bukan jumlah yang sangat besar namun untuk  mendapatkannya Pak Ferdy kini sedang berjuang, supaya rumah tersebut tidak dijual kepada orang lain. Saat ini sudah terkumpul 2 juta. Kita percaya Tuhan akan buka jalan demi kelanjutan persekutuan anak-anak ditempatini, ungkap Bapak Gembala dengan penuh keyakinan.

Setelah bermain dan bercerita dengan anak-anak yang telah mengikuti Sabtu Ceria di gereja tersebut, kami pun pergi meninggalkan gereja tersebut dengan penuh semangat dan harapan. Kami melihat anak-anak yang sangat antusias untuk belajar Firman Tuhan dan belajar siapa Yesus, bahkan pertanyaan mereka tak pernah henti tentang film yang ada di Superbook, seolah mereka tidak ingin ditinggalkan. Ketika kami harus bergegas, mereka masih terus mengikuti dengan lari kecil sambil bertanya, “masih banyak lagi kan kak cerita Superbooknya?”

PujiTuhan,  ternyata Superbook telah banyak mengubah hidup anak-anak itu, mengubah semangatnya, mengubah etika bicaranya, mengubah pola hidupnya, bahkan mengubah imannya menjadi iman anak kecil yang percaya kepada Tuhan Yesus.

Waktu terus berjalan, kasih Tuhan pun pasti terus mengalir. Kami percaya Tuhan akan mencukupkan semua yang diperlukan agar anak-anak ini bisa terus menikmati Firman Tuhan melalui Superbook. Terpujilah Tuhan. (Helmy Betty)

 

Superbook Admin

Official Writer