ARTICLE

Thu - Nov 16, 2017 / 2892 /

Hati-hati Anak Anda Berpotensi Punya Keinginan Bunuh Diri! Ini Faktornya

Tahukah Anda jika tingkat kerohanian orang tua berpengaruh pada perkembangan religiositas dan spiritualitas anak? Ya, pasti banyak dari kita yang tidak menyadari hal itu dan tidak peka terhadap kondisi psikologis anak kita sendiri. Mungkin orang tua ada yang terlalu sibuk bekerja sehingga menitipkan pengasuhan anak kepada orang lain. Atau ada yang mengasuh anaknya sendiri, namun si anak lebih gemar bercengkrama dan mencurahkan isi hatinya bukan kepada Anda.

Menurut Bilangan Research Center (BRC) yang melakukan survey nasional kepada para remaja dan pemuda Kristen berumur 15 hingga 25 tahun, sebanyak 14,2% dari mereka pernah berpikir untuk bunuh diri. Bahkan yang paling mengejutkannya sebanyak 21,3% remaja dan pemuda berasal dari Jabodetabek!

Apakah ketidakpedulian orang tua membuat anak mudah stres dan berpikir untuk bunuh diri? Oh ternyata tidak juga. Ada beberapa faktor yang ikut berkontribusi. Berikut ulasannya:

 

Kerohanian orang tua berperan penting!

Ternyata survey membuktikan bahwa orang tua yang kerohaniannya kurang akan menghasilkan anak yang mudah stres juga. Jika sejak kecil bahkan balita, orang tuanya tidak mengajarkan anak untuk berdoa dan sharing tentang masalah yang mereka hadapi, kedepannya anak akan berusaha memendam masalah sendiri. Bisa juga mereka berbicara kepada orang lain untuk membantu memecahkannya, tapi apakah orang yang mereka tanyakan itu terjamin jawabannya? Untuk itu, jadilah contoh dan teladan yang baik bagi anak. SuperParents bisa memulainya dengan melatih berdoa, saling terbuka, beribadah bersama di gereja, bersaat teduh bersama dirumah, dan masih banyak kegiatan lainnya.

 

Anak terlalu disibukkan dengan hal-hal akademis dan kurang dalam spiritualitas.

Mungkin sebagian dari kita tidak menyadari hal ini karena menurut orang tua yang terbaik adalah memberikan pendidikan akademis yang terbaik bagi anak-anaknya, sehingga mengesampingkan pendidikan spiritualitas anak. Hayo siapa dari SuperParents yang rajin mendorong anaknya untuk bible study atau mengikuti pemahaman Alkitab? Pasti jawabannya yang penting, tugas sekolah dulu, baru kegiatan gerejawi nanti saja lah. Inilah yang membedakan kita dari teman-teman muslim lho. Banyak orang tua mereka mewajibkan anaknya untuk menghafal Qur’an. SuperParents pasti lebih memilih me-les-kan anaknya musik, pelajaran, bahasa, dll. Menyedihkan ya?

 

Lingkungan sosial yang tidak mendukung.

Ternyata hanya 11,9% yang menyatakan bahwa mereka mempunyai teman dekat di gereja. Sisanya sebagian besar berasal dari lingkungan sekolah. Mereka bisa menghabiskan waktu bersama dengan sahabat mereka selama 10 jam. Separuh dari sahabat-sahabat mereka ini bukanlah pengikut Kristus yang sungguh-sungguh. Anak yang tidak dekat dengan orang tua akan mencari penyelesaian melalui sahabat-sahabatnya. Tapi belum tentu sahabat mereka dapat membantu bukan? Banyak kasus pem-bully-an justru datang dari lingkungan sekolah. Bukannya mereka bisa menyelesaikan masalah, mungkin justru mereka semakin tertekan secara psikologis.

 

Gereja serta pembimbing rohani kurang peduli tentang masalah anak dan remaja.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pelayanan untuk anak dan remaja masih belum dianggap populer dan dikesampingkan oleh banyak gereja. Bagaimana anak bisa menumbuhkan kecintaannya kepada Tuhan jika gereja dan para pembimbing rohani kurang menganggap mereka? Buatlah gereja sebagai tempat yang ramah dan menyenangkan bagi mereka menumbuhkan iman dengan baik, agar mereka nantinya juga dapat menjadi pribadi yang takut akan Tuhan serta menjadi berkat bagi sesamanya.

 

Ayo mari kita bergandengan tangan mulai dari orang tua, sekolah, gereja dan para pembimbing rohani untuk membantu anak-anak kita dalam segala permasalahannya. Tumbuhkanlah jiwa yang mencintai Tuhan agar spiritualitas mereka dapat menolong dan membangkitkan semangat hidup dalam diri mereka. Tentunya kita tidak mau donk generasi berikutnya penuh dengan keputusasaan dan tidak mengenal Tuhan mereka lagi? (CC)

Jadilah pahlawan bagi mereka dimulai dari anak Anda dan lingkungan terdekat Anda!

#savethegeneration

Baca juga:

DILARANG UCAPKAN 3 KALIMAT INI SEBAGAI PASANGAN KRISTEN!

10 AYAT ALKITAB UNTUK AYAH AGAR PERANNYA MAKSIMAL DALAM KELUARGA

ANDA MASIH KHAWATIR PADA MASA DEPAN ANAK? BERIKUT 3 JENIS KHAWATIR YANG MERUSAK ANDA

KLIK SHARE TO FACEBOOK UNTUK KAMU BAGIKAN ARTIKEL INI.

Superbook Admin

Official Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK