ARTICLE

Mon - Nov 13, 2017 / 4036 /

Anda Masih Khawatir Pada Masa Depan Anak? Berikut 3 Jenis Khawatir yang Merusak Anda

Bagaimana rasanya SuperParents jika merawat anak tanpa perlu merasa khawatir? Pasti hidup rasanya lebih ringan ya. Tidak ada lagi stres, sulit tidur, kelelahan yang terjadi karena Anda mampu mengontrol anak kita. Anak kita juga dijamin sehat, senang, dan aman setiap hari. Tapi kehidupan itu tidak ada yang pasti bukan? Nah berikut Superbook mau membantu para SuperParents untuk mengurangi khawatir dan menikmati cara mengasuh anak tidak terbatas berapa umur anak Anda.

“Saya khawatir jika anak saya sakit. Atau ternyata saya tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk anak saya sendiri, sehingga mencari sosok yang salah di luar sana. Bagaimana jika mereka remaja nantinya? Apakah mereka masih bisa bertahan dengan nilai-nilai takut akan Tuhan, bergaul dengan baik, dan tidak merusak tubuh mereka?”, mungkin inilah kata hati beberapa orang tua.

Tapi SuperParents tidak diciptakan untuk hidup penuh dengan kekhawatiran. Dalam 2 Timotius 1: 7 disebutkan bahwa:

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan,  melainkan roh yang membangkitkan kekuatan,  kasih dan ketertiban.”

Baca juga : ANAK MENDADAK BERTERIAK ATAU MENGIGAU SAAT TERTIDUR? MUNGKIN DIA MENGALAMI HAL INI

 

Seorang ibu dapat menjadi pengaruh yang positif bagi anak-anaknya ketika mereka berlatih untuk tidak khawatir dan takut, tetapi mengandalkan kekuatan dan kasih dari Tuhan. Banyak ibu-ibu yang khawatir sebenarnya percaya kepada Tuhan, tapi mereka hanya tidak mengetahui caranya menghubungkan antara iman dengan kepedulian mereka pada anaknya. Berikut 3 kekhawatiran yang dapat merusak cara asuh Anda.

1. Khawatir yang akhirnya membuat stres.

Khawatir mengakibatkan stres. Stres itu merusak. Stres tidak hanya berdampak pada kesehatan, penampilan, hubungan, dan seluruh kualitas hidup, bahkan bisa membuat kita menua dengan cepat. Dengan memilih untuk tidak khawatir, berarti SuperParents ikut menjaga kesehatan diri sendiri. Tahukah SuperParents, kesehatan Anda adalah hadiah bagi keluarga. Kalau sakit kan keluarga Anda sendiri juga yang nantinya sedih dan susah.

 

2. Kekhawatiran menjauhkan kita dari anak.

Salah satu alasan anak saat tumbuh dewasa dan berhenti bercerita tentang hidupnya kepada Anda karena mereka tidak ingin orang tuanya khawatir. Kebanyakan orang tua khawatir terlalu berlebihan sehingga membuat anaknya tidak nyaman. Anak sebenarnya tahu orang tua mengkhawatirkan mereka karena sayang, tapi jika terlalu berlebihan bisa jadi sangat menyebalkan. Dengan memilih untuk tidak terlalu khawatir, memberitahukan aturan keluarga secara cukup dan jelas, SuperParents sudah menanamkan hubungan yang baik dengan anak.

Baca juga : 10 KEMAMPUAN DASAR YANG PERLU DIMILIKI ANAK SEBELUM MEREKA SMA

3. Khawatir berbuah ketidakpercayaan kepada anak.

Sikap “khawatir” seakan mengatakan kalau “Tuhan tidak bisa melakukan itu”. Khawatir merupakan bentuk tidak percaya diri dalam Tuhan. Jika orang tua terlalu khawatir, ini sama saja memberi contoh kepada anak untuk khawatir juga pada segala hal. Hal ini akan mempengaruhi masa depan anak kedepannya lho. Walaupun mereka tidak menyontoh tingkat iman kepercayaan SuperParents, mereka tetap tahu sejauh mana Anda beriman kepada Tuhan. Dengan memilih untuk percaya kepada Tuhan dibanding khawatir, tidak diragukan lagi pilihan hidup anak-anak Anda akan lebih baik saat mereka dewasa nanti.

 

Tuhan sebenarnya sudah memberikan kita formula lho untuk tidak khawatir lagi, melalui Filipi 4: 6-7 yang isinya: Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,  tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Kuncinya mudah kok SuperParent! Berpikirlah semua hal yang baik, bukan apa yang kira-kira akan terjadi. Fokus pada situasi yang sebenarnya terjadi, bukan pada ketakutan Anda. Pikirkan dengan karakter Tuhan, apa yang dapat Ia lakukan, bukan scenario terburuknya.

Percayalah kepada Tuhan. Ia dapat membantu SuperParents untuk berpikir apa yang harus dilakukan dan meyakinkan mana yang tidak perlu dilakukan. Ia tahu kok apa yang dilakukannya dalam kehidupan Anda dan anak Anda.

 

Sumber: Crosswalk.com

 

KLIK SHARE TO FACEBOOK UNTUK KAMU BAGIKAN ARTIKEL INI.

Superbook Admin

Official Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK