Thu - Oct 19, 2017 / 2527 /

Alasan Penting Orang Tua Perlu Berdiskusi Seksualitas dengan Anak

Sampai saat ini, diskusi mengenai seksualitas antara orang tua dengan anak masih dinilai tabu. Tidak sedikit orang tua yang masih bingung kapan sebaiknya mereka berdiskusi dengan anaknya tentang hal ini. Inilah yang menyebabkan akhirnya anak-anak mencari tahu sendiri melalui teman, lingkungan, media, dan sarana lainnya.

Pada Amsal 22: 6 dikatakan bahwa, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Jadi diskusi mengenai hal seksual jika dilakukan dengan tepat, akan memperluas pemahaman anak dan menjadi dasar atas keputusan-keputusan yang akan diambil pada masa mendatang terutama masa remajanya. Daripada kita takut anak mencari tahu sendiri hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas, inilah 7 alasan kenapa SuperParent harus berdiskusi seksualitas dengan anak sedari dini:

1. Menangkal efek buruk media dan lingkungan

Akses internet dan televisi sekarang makin mudah didapatkan. Kini dengan berlangganan TV kabel berfasilitas wifi, memudahkan anak untuk mengakses informasi. Temanilah anak dalam menonton atau mengakses internet. Diskusi hal seksualitas dengan anak bisa dimulai melalui tema yang akan mereka temukan diluar rumah, TV, atau perangkat gadget. Anak nantinya tidak akan “kaget” jika suatu saat bertemu dengan materi seperti itu.

Baca juga : CARA MENCEGAH PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK

2. Hilangnya kepercayaan antara orang tua dengan anak

Selalu menutupi jawaban dari pertanyaan tentang seksualitas akan membuat anak mencari penjelasannya di luar. Ya jika mereka mendapatkan pendidikan seksualitas dari sekolah, tapi kalau tidak justru menjadi bumerang bagi orang tua dan masa depan mereka. Bahaslah secara terbuka dengan mereka, dengan begitu anak akan lebih percaya karena SuperParent dapat diajak bicara tentang hal yang paling pribadi sekalipun.

3. Anak semakin logis dan beranjak dewasa

Semakin dewasa pikiran anak menjadi semakin kritis. Anak dengan usia 10-12 tahun mulai merasakan rasa ketertarikan dengan orang lain. Oleh karena itu, inilah masa emas SuperParent untuk mengajak anak berdiskusi masalah seksualitas. Anak yang mulai mengalami perubahan jelang pubertas akan mempengaruhi sudut pandang dalam melihat hubungan antara laki-laki dan perempuan, sehingga tidak jarang mereka merasakan ketidaknyamanan jika bersentuhan dengan orang-orang tertentu.

4. Anak yang mengenal pornografi akan rusak gambar dirinya

Anak yang terlambat mendapatkan pendidikan seks memiliki kemungkinan untuk jatuh ke dalam dosa pornografi pada saat remaja. Ketika anak kecanduan pornografi, gembar diri mereka rusak dan akan sulit sekali sembuh. Anak laki-laki bisa memiliki pandangan superioritas tertentu terhadap perempuan tanpa mereka sadari. Sebaliknya untuk perempuan, mereka merasa bahwa dirinya hanyalah obyek seksual lelaki belaka. Hal ini sangat mempengaruhi penghargaan pada diri mereka sendiri. Untuk itulah peranan orang tua dan pendidikan seks sangat diperlukan agar mereka dapat menghargai tubuh dan tidak terjatuh dalam dosa pornografi.

Baca juga: TIPS JAWABAN JITU SAAT ANAK BERTANYA URUSAN ORANG DEWASA

5. Mulailah pendidikan seks sedari dini

“Jika kita mulai mengajarkan tentang nilai-nilai kesetaraan dan rasa saling menghormati antar sesama pada usia 5-6 tahun, maka itu adalah perisai baginya di masa depan. Karena, saat mereka melihat pornografi di masa remaja, mereka akan bisa membedakan bahwa ada nilai yang keliru dari film yang mereka tonton tersebut,” kata Miranda Horvath, seorang profesor psikologi di Universitas Middlesex, London pada NY Times. (CC)

Source: Berbagai Sumber