ARTICLE

Wed - Oct 18, 2017 / 15251 /

Ingin Punya Anak yang Takut akan Tuhan? Ini yang harus SuperParent Lakukan

“Children are great imitators. So give them something great to imitate.” - Anonymous

Apakah Anda adalah seorang guru Sekolah Minggu atau orangtua, yang sedang bergumul dengan masalah ketaatan anak? Anda sering merasa bahwa Anda seringkali menasihati anak-anak Anda untuk melakukan sesuatu (sampai berbusa-busa katanya), tetapi hasilnya sangat minim; mereka sulit untuk mengikuti nasihat Anda. Itukah yang pernah atau sedang Anda alami?

 

Dalam sesi-sesi seminar orangtua dan anak yang saya bawakan, saya suka melakukan simulasi sederhana. Salah satu bentuk simulasinya adalah dengan meminta orangtua dan anak mengikuti instruksi saya. Saya perintahkan agar dengan cepat mereka memegang bagian tubuh tertentu, tetapi saya memegang bagian tubuh yang lain untuk mengecoh. “Pegang hidung” misalnya; tapi saya memperagakan gaya memegang mata.

 

Dari beberapa kali percobaan yang saya lakukan, biasanya para orangtua lebih waspada terhadap instruksinya. Sedangkan anak-anak lebih mudah terkecoh dengan gerakan saya. Kemudian saat simulasi itu dilanjutkan dengan lagu dan gerak, lagi-lagi anak-anak lebih mudah menghapal gerakan daripada isi lagunya. Beberapa percobaan kecil itu seperti sebuah konfirmasi bagi saya, bahwa anak-anak itu adalah pengikut atau pendengar yang buruk, tetapi tidak diragukan lagi bahwa mereka adalah peniru yang ulung. Bagi anak-anak, jauh lebih mudah mengikuti contoh teladan daripada menuruti instruksi.

 

Pertanyaannya adalah apakah Anda juga adalah seorang yang “taat” melakukan? Di masa kecil, saya belajar berdoa dan menjadi rajin berdoa karena teladan dari nenek saya. Saya ingat bagaimana semasa hidup beliau, setiap pukul 04.00 pagi selalu keluar kamar dan duduk di ruang tengah berdoa selama minimal 30 menit tanpa pernah melewatkannya seharipun. Ketika akan berangkat tidur di malam hari, ia selalu kembali berdoa dan beberapa kali saya mendengar secara samar bahwa ia menyebutkan nama semua anak dan cucunya dalam doanya. Pengalaman itu tidak pernah saya lupakan dan membekas begitu dalam dibandingkan dengan pelajaran doa apapun yang pernah saya dapat di sepanjang hidup saya.

 Baca juga: BOLEHKAH PRIA MENJADI AYAH RUMAH TANGGA?

Seorang anak menyerap pengalaman jauh lebih baik daripada golongan usia lainnya. Ini adalah sebuah masa yang amat penting untuk membentuk kehidupan seseorang. Tuhan begitu adil dengan membuat seorang anak bisa belajar banyak dari pengalaman. Di dunia ini, tidak semua orangtua bisa berkata-kata dengan begitu rapi dan indah seperti seorang sastrawan, tidak semua orangtua berwawasan luas dan berpendidikan tinggi sehingga menjadi ukuran pasti akan selalu menghasilkan anak-anak yang berkualitas. Namun, walaupun tingkat pendidikan dan cara berbahasa tiap orangtua berbeda, setiap orangtua bisa menjadi teladan dalam bertindak benar.

Setiap orangtua bisa menanamkan pengaruh dan nilai-nilai yang baik dengan cara melakukan ketaatan dan memberi teladan bagi anak-anaknya. Dengan demikian terlepas dari tingkat intelektualnya, semua orangtua memiliki kesempatan untuk membentuk masa depan anaknya dengan karakter yang baik. Dalam konteks ketaatan pada Firman Tuhan, anak perlu menyaksikan dan mengalami langsung bentuk ketaatan orangtua. Jika mereka melihat orangtua memprioritaskan, menghargai, dan mengasihi Tuhan dalam keseharian, maka perlahan mereka anak mengerti bahwa Tuhan adalah Pribadi yang sangat penting bagi mereka sekeluarga, termasuk baginya. Orangtua tidak bisa mengajarkan pentingnya berdoa kepada anak-anak hanya melalui instruksi verbal jika mereka minim pengalaman tentang berdoa. Ini seperti kata sebuah pepatah “mengajarkan tentang musim panas kepada semut yang hidup di musim dingin”; karena anak belum mengalami pengalaman tentang doa, maka anak sulit memahami pentingnya doa hanya melalui kata-kata orangtua.

 

Menurut kitab Ulangan 6:5-9, orangtua perlu mengajarkan tentang Tuhan dan perbuatannya kepada anak-anak mereka sebagai bukti bahwa mereka mengasihi Tuhan. Pendidikan ini harus dilakukan secara terus menerus dalam kondisi dan cara apapun. Ketaatan tidak diajarkan dalam semalam, itu adalah proses latihan harian sampai anak-anak akhirnya mendapatkan cukup pengalaman dari teladan orangtua mereka.

 Baca juga: 12 KESALAHAN ORANG TUA YANG DAPAT MENGHANCURKAN ANAK TANPA SADAR

Apa jadinya jika anak tidak mendapat teladan dari orangtua mereka?

Mereka akan tetap jadi peniru. Hanya mereka akan cenderung meniru dari potongan-potongan kecil yang mereka dapat dalam keseharian mereka. Anak yang diabaikan oleh orangtuanya akan mendapatkan pengaruh dari pengasuh, dari gadget, dari TV, dari teman, dan potongan-potongan figur lainnya. Kemudian dalam diri mereka akan mulai “menyusun puzzle” dari kepingan-kepingan tersebut. Sisi buruknya adalah mereka bisa saja kesulitan menjadi pribadi yang utuh ketika mereka beranjak dewasa; anak-anak kita bisa menjadi seperti cerita monster Frankenstein yang mungkin pernah kita tonton waktu kecil, di mana dia diciptakan dari potongan-potongan tidak utuh, yang kemudian menghasilkan monster mirip manusia yang canggung dan kaku serta krisis identitas.

 

Pengabaian bisa terjadi bukan hanya dalam keluarga yang broken, tapi juga dalam keluarga yang terlalu sibuk. Instruksi takkan pernah cukup bagi anak, tanpa adanya pendampingan yang baik, Kehadiran orangtua, teladan, dan kasih sayang yang cukup bagi anak-anak membantu anak memiliki karakter yang lebih sehat dan stabil. Jika anak-anak adalah peniru ulung, maka sebagai orangtua jadilah figur yang baik untuk ditiru.

 

Oleh: Yoseph K. Tandian

Superbook Indonesia

 

KLIK SHARE TO FACEBOOK UNTUK KAMU BAGIKAN ARTIKEL INI.

Superbook Admin

Official Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK