Lembaga Perlindungan Anak (Childhelp)
mencatat bahwa kasus pelecehan terhadap anak terus berlangsung setiap sepuluh
detik setiap harinya. Tentunya data statistik ini sangat mencemaskan, termasuk
bagi orangtua sendiri. Untungnya, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menhindari tindakan pelecehan ini dialami anak-anak kita, diantaranya:
1. Sering bertanya kepada anak
Apakah Anda benar-benar tahu secara
detail soal aktivitas yang dihabiskan anak sepanjang hari? Apakah Anda sudah
mengenal anak-anakmu lebih dekat? Kapan mereka bermain dengan teman-temannya?
Apakah Anda bertanya tentang suasana hati anak? Dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan sederhana ini, orangtua bisa semakin mengenal anak dan
membuat mereka lebih terbuka menyampaikan apa yang sedang mereka hadapi di luar sana ketika tidak bersama dengan orangtuanya.
Selain itu, penting juga bagi orangtua
untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya tentang bagaimana sih
bentuk-bentuk pelecehan itu. Jawablah pertanyaan yang mereka ajukan dengan bahasa
anak yang mudah mereka mengerti. “Cara terbaik untuk melindungi anak dari
pelecehan adalah dengan membawanya keluar dari bayang-bayang. Jika kita dapat
mematahkan pembicaraan yang kita pandang tabu, kita pasti bisa menyingkirkan
‘perilaku mempertahankan diri’ atau rahasia (antara orangtua dan anak),” ucap Cole Duffell, pemimpin Lembaga Nirlaba yang fokus untuk Anak.
2. Dengarkan anak
Orangtua terlalu sering mengabaikan anak
saat berbicara. Padahal mendengarkan anak berbicara membuat mereka menjadi
pribadi yang lebih terbuka. Cobalah mendengar dan memahami ucapan mereka.
Letakkan sejenak ponsel Anda dan perhatikanlah apa yang anak bagikan dengan
Anda. Karena dengan apa yang anak sampaikan, Anda bisa memastikan apakah mereka baik-baik saja atau malah menjadi korban pelecehan.
3. Beritahu anak soal tindakan pelecehan
Penting sekali bagi orangtua untuk
mengajarkan anak soal tindakan pelecehan sejak dini. Pastikan bahwa bahasa dan
penyampaikan Anda tepat dan bisa dimengerti oleh anak ya. Sampaikan kalau
sentuhan yang sudah bersifat tidak wajar merupakan bentuk pelecehan. Jelaskan
bahwa ada sisi yang tidak pantas untuk disentuh oleh siapapun, jawab mereka ketika mereka mulai penasaran dengan titik-titik terlarang itu.
Ajarkan mereka untuk membedakan perilaku
orang-orang yang berniat baik atau jahat. Dengan pemahaman ini, anak akan lebih bisa melindungi diri dari kejahatan ini.
4. Ingatkan anak untuk membatasan pergaulan
Berilah pengertian yang baik kepada anak
soal pergaulan yang baik dan yang buruk. Ajari mereka tentang bentuk pergaulan
yang baik itu dan akibat dari pergaulan yang buruk. Didik anak untuk bersikap
tegas saat menghadapi orang lain. Berani mengatakan ‘tidak’ kepada ajakan yang tidak baik.
5. Jauhkan anak dari kondisi yang mengancam
Sebagai orangtua, Anda patut memantau
aktivitas anak selama menggunaan internet. Bahkan ketika anak balitamu sudah
mulai memainkan tablet. Hal ini menjamin anak bebas dari perubahan perilaku yang disebabkan oleh game atau tontonan yang bersifat kasar dan keras.
Ingatlah bahwa pelecehan bisa terjadi
bahkan di saat kita sudah melakukan tindakan perlindungan terbaik. Di jaman
yang serba kacau ini, anak adalah objek yang kerap menjadi korban dari tindakan
jahat orang-orang dewasa lainnya. Karena itu, hal yang paling penting dari
semua poin di atas adalah bagaimana orangtua benar-benar serius mendidik dengan
nilai-nilai kebenaran dan melatih mereka untuk tetap waspada dalam segala sesuatu.
Sumber
: Familyshare.com/ jawaban.com
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK