ARTICLE

Mon - Mar 20, 2017 / 3551 / Parenting

Ingin Anak Suka dan Tekun Berdoa? Anda Cukup Lakukan 4 Hal ini!

Sedari kecil, anak perlu dikenalkan dengan Tuhan. Cara paling mudah untuk melakukannya adalah dengan mengajarkannya berdoa. Namun, bagaimana itu agar tetap konsisten dilakukan buah hati, kita perlu memberikan treatment kepadanya

 

Seperti halnya menjadikan seseorang sebagai murid, itu juga yang harus kita kerjakan kepada anak kita. Kita memang adalah orangtua, tetapi kita juga bisa mengambil peran sebagai guru atau pemurid saat buah hati kita di rumah.

 

Ada 4 cara agar anak tertarik, menjadi suka, dan bahkan mengikuti kebiasaan kita sebagai orangtua yang berdoa.

 

1. Dalam Teologia

 

Ketika kita memuji dan memuliakan Tuhan karena siapa diri-Nya, anak-anak kita belajar tentang karakter-Nya. Saat kita mendaftarkan sifat-Nya dalam doa, mereka belajar bahwa Ia adalah Maha Kuasa, Maha Tahu, dan mengendalikan segalanya. Mereka juga belajar bahwa Ia penuh belas kasihan, penuh kasih, murah hati, pemaaf, suci, benar, dan adil.

 

Pemazmur sering merincikan sifat-sifat Tuhan di dalam doanya: 'Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.'(Mazmur 86:5). Semakin anak-anak kita mendengar atribut dan karakteristik Allah, semakin kebenaran ini ditanam di dalam hati mereka.

 

2. Dalam Pertobatan

 

Berdoa untuk pengampunan merupakan aspek yang signifikan dalam berdoa. Sebagaimana 1 Yohanes 1:9 katakan, 'Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.'

 

Ketika kita berdoa dengan suara keras dengan anak-anak dan memohonkan pertobatan di saat sedang beribadah bersama, mereka belajar tentang kebutuhan kita untuk pengampunan dan bahwa hanya Allah yang bisa menyediakannya. Mereka juga belajar bahwa dosa-dosa kita pada akhirnya melawan Allah, tidak hanya terhadap orang lain: 'Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.' (Mazmur 51:4).

 

Kita bisa berdoa sambil memberitakan injil, menyuarakan dengan keras rasa syukur apa yang telah Kristus lakukan bagi kita dalam hidup-Nya yang sempurna, mati berkorban, dan bangkit untuk menebus dosa-dosa kita.

 

3. Dalam Tujuan

 

Anak-anak kita belajar tentang tujuan doa dengan mendengarkan substansi doa-doa kita. Jika doa-doa kita hanya tentang meminta Tuhan untuk memberikan kita sesuatu, mereka akan berpikir bahwa doa adalah tentang hal tersebut. Jika doa-doa kita hanya mengambil tempat ketika hidup sulit, mereka akan berpikir doa hanya untuk keadaan darurat. Tetapi ketika kita berdoa dalam segala situasi, beberapa kali dalam sehari, memuji Allah, bersyukur, bertobat, dan meminta kebutuhan kita dan kebutuhan orang lain yang harus dipenuhi, mereka belajar luasnya doa itu.

 

“Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong;” Mazmur 34:15

 

Ketika kita berdoa baik di masa sukacita dan sedih, mereka belajar bahwa kita dapat datang kepada Allah dalam saat apapun dan Ia selalu mendengar kita. Tatkala kita berdoa untuk pemerintah, gereja, misionaris, keluarga, dan tetangga kita, mereka belajar bahwa doa bukan hanya untuk diri kita saja tetapi juga untuk kebaikan orang lain.

 

4. Dalam Penuh Kepercayaan

 

John Calvin menulis bahwa doa tidak begitu banyak untuk kepentingan Allah, tetapi kepentingan kita. Ia menarik kita ke dalam kepercayaan yang lebih besar dan ketergantungan pada sang pencipta dan Juruselamat kita. Sebagaimana kita menyaksikan Tuhan bergerak di dalam hidup kita, iman kita seperti didorong, dan didesak agar kita giat berdoa.

 

Tatkala kita berdoa dengan anak-anak, kita juga harus merenungkan dengan penuh ucapan syukur atas cara Allah menjawab doa-doa kita. Kita perlu untuk bersukacita dengan anak-anak kita ketika Allah menyelamatkan seorang kerabat yang hilang, menyembuhkan seseorang yang sakit, dan memenuhi kebutuhan yang kita doakan.

 

Jadi kesimpulannya, doa adalah hak istimewa, hadiah yang indah, dan sebuah anugerah. Tidak hanya bagi kita, tetapi untuk anak-anak kita juga. Ketika kita berdoa dengan anak-anak kita, percayalah doa-doa kita mengajar dan memuridkan mereka untuk mengetahui lebih banyak tentang Allah, siapakah Ia, dan apa yang telah dilakukan-Nya.

Sumber : Jawaban.com /

Superbook Admin

Official Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK